the beginning of the story

12 0 0
                                    

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Pernah membaca dongeng dengan cerita sosok bangsawan dan rakyat jelata terjebak dalam kubungan asmara? Atau terkadang orang-orang bilang rakyat tak tahu diri yang mencintai Tuannya bak seorang kekasih?

Kurasa kalian pasti sudah kerap membacanya kan, rakyat jelata yang dianggap penuh dosa dan hina bersanding dengan bangsawan yang sangat dihormati rakyatnya.

Mungkin banyak yang menggira bahwa itu hanya bualan semata, karena pasti banyak hal tragis yang terjadi jika hubungan itu nyata adanya.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Seorang pemuda berjalan dengan langkah kaki yang terseok-seok. Tubuhnya penuh dengan peluh keringat, dan lumpur yang telah mengering hingga mampu terlepas sendiri dari pakaian yang ia kenakan.

Perutnya terasa nyeri, karena seharian ini ia sama sekali tidak makan. Harusnya tadi ia pulang dengan membawa seplastik roti kering yang kerap ia pungut di salah satu Toko Roti. Namun naas, ternyata sisa roti kering itu sudah terlebih dulu diambil oleh orang lain.

“Akh, sakit sekali.”

Erangnya sambil tetap berjalan, dengan tangan kanan memegang perutnya yang nyeri. Ia masih harus berjalan setidaknya satu kilometer lagi untuk sampai ke rumahnya.

Hidungnya mengerucut lucu, saat dirasa ada bau sedap yang berasal dari gubuk kecil di seberang jalan. Gubuk yang kerap digunakan untuk beristirahat para pejalan kaki. Dengan langkah tertatih, ia menghampiri gubuk kecil yang menghadirkan aroma lezat. Ia yakin di gubuk itu terdapat makanan sisa dari para pejalan kaki.

Matanya berbinar, saat ia dihadapkan dengan semangkuk sup rumput laut. Ia sempat terheran, siapa yang memakan sup rumput laut di malam hari? Dan bukankah ini makanan spesial? Tapi pikiran itu ia buang jauh-jauh. Tanpa ragu, ia memakan sup rumput laut itu dengan seksama.

Rasanya lezat, sungguh ini makanan terlezat yang pemuda itu makan seumur hidup. Meski telah dingin, rasa gurih dan segar dari sup rumput laut itu membuat pemuda itu hampir menangis. Rasanya seperti mimpi, ia dapat memakan makanan spesial ini secara percuma.

Perutnya yang sedari tadi terasa nyeri, juga sudah mendingan. Ia memakan habis sup rumput laut tersebut, setelah itu ia tak lupa membuang bekas mangkuk plastiknya ke dalam tempat sampah.

“Lezatnya!”

Ucapnya girang, sambil mengelus perut ratanya yang terasa kekenyangan.

Saat baru beberapa kali melangkahkan kakinya, pemuda itu tiba-tiba ambruk. Ia sempat merasa bahwa dirinya seperti melayang-layang di angkasa. Namun tiba-tiba matanya terkatup rapat dan tubuhnya lemas.

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Lee Jeno, putra mahkota di Kerajaan Samso berjalan terburu-buru setelah mendapat kabar bahwa ada pelayan di paviliunnya yang terjatuh di dalam kolam.

“Bagaimana bisa Renjun terjatuh ke dalam kolam? Apakah dia ingin bunuh diri?”

Pernyataan tadi terlontar begitu saja dari bibir tipis sang Putra Mahkota, ia tahu betul bagaimana sengsaranya hidup Renjun.

“Maaf Tuan, tidak ada yang tahu pasti bagaimana kejadian tersebut. Pelayan Jisung yang pertama kali melihat pelayan Renjun sudah terjatuh ke dalam kolam,”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 18, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Desire Where stories live. Discover now