Section six

5.8K 826 23
                                    

Hari semakin larut, namun lolongan serigala masih dapat terdengar yang membuat renjun mendengus kesal.

"Lalu sekarang bagaimana?" Tanya jeno tiba-tiba.

Renjun yang sedari tadi tengah mengumpati para serigala pun menaikan salah satu alisnya sembari menatap jeno.

"Hybrid itu, donghyuck. Dia mau kau apakan? Lalu apa yang akan kau katakan pada vanclont dan orangtuanya?" Celutuk jeno.

"Memangnya apalagi? Ya kita gunakan untuk membinasakan striga setelah aku bisa mengendalikannya secara penuh. Untuk urusan vanclont kita rahasiakan dulu dari mereka. Dan untuk orang tuanya. Aku rasa cepat atau lambat juga mereka akan tau." Ujar renjun.

Mendengar ucapan milik renjun membuat jeno mengerutkan keningnya dan menatap renjun dengan tatapan menyelidik.

"Razio, kau tidak berniat menggunakan donghyuck untuk menyingkirkan vanclont dari kerajaan bukan?" Waswas jeno yang dibalas kekehan ringan oleh renjun.

"Lihat saja nanti" singkat renjun.

"Lalu, jika demon kelas rendah itu mengetahui anaknya berubah menjadi mahluk pemusnah yang paling mengerikan apa yang akan kau lakukan? Dia pasti tidak akan tinggal diam" ujar jeno.

Renjun pun memijat pelipisnya, kepalanya berdenyut saat mendengar semua pertanyaan jeno.

"Dia tidak akan berani melakukan apapun" jawab renjun dengan sedikit emosi.

"Kenapa tidak?!" Tanya jeno dengan suara meninggi dan mata membulat. Membuat renjun menghela nafasnya.

"Pertama, dia tidak akan berani membuka mulutnya pada raja demon dengan mengatakan aku mengubah anaknya menjadi hybrid. Dan kalaupun dia tidak mengatakan bahwa donghyuck anaknya. Raja demon tidak sebodoh itu ia pasti mengetahui donghyuck adalah anak demon kelas rendah itu. Dan yang kedua, dia tidak akan berani macam-macam pada kita ketika mengetahui aku bisa mengendalikan hybrid demon dan vampire" ujar renjun dengan cepat.

"Sepertinya bukan hanya dia yang tidak berani. Tapi hampir semua mahluk tidak berani padamu." Ujar jeno.

Renjun yang mendengarnya pun hanya memutar matanya malas dan kemudian memejamkan matanya sejenak untuk menikmati malam yang mulai menghening tanpa ada lolongan serigala tidak tau waktu tersebut.

Sedangkan jeno tengah menatap renjun dengan bulu kuduk yang terus berdiri ketika mengingat aura sang master yang dapat menyaingi aura hybrid demon vampire. Hingga bisa mengendalikan hybrid jenis mematikan tersebut.

Pagi mulai menjemput, jeno menatap datar kasur milik renjun yang diisi oleh donghyuck saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi mulai menjemput, jeno menatap datar kasur milik renjun yang diisi oleh donghyuck saat ini.

Dirinya memang ditugaskan untuk mengawasi donghyuck sedari malam tadi oleh renjun.

Donghyuck yang kini memiliki sensitifitas yang jauh lebih tinggi pun mengerutkan keningnya ketika merasakan tatapan jeno.

"Berhenti menatapku seperti itu" datar donghyuck yang kemudian mendudukan dirinya membuat jeno sedikit memundurkan langkahnya.

The Origin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang