The Encounter

15 8 0
                                    

- 3 April 2021 -

Seorang pria paruh baya sedang berjalan memasuki sebuah mansion megah dengan anaknya mengikutinya di belakang. Hari ini ia diundang oleh ayahnya yang sudah bertahun tahun tak ia temui, entah untuk apa. Ayahnya itu tiba tiba menghubunginya dan mengundangnya untuk mansion megah miliknya.

"Hyung? Hyung! Sudah lama tak bertemu!" Sapa seseorang ketika melihatnya.

"Woah! Jisung! Keponakanku satu ini cepat sekali tumbuh. Terakhir kali aku melihatmu, saat kamu masih berumur 7 tahun."

"Eoh- Paman-"

"Ei~ Sudah kubilang panggil aku Jinyoung hyung!" Ucap Jinyoung cepat saat mendengar keponakannya memanggilnya 'paman'.

'Oh ayolah, aku baru berumur 25 tahun! Jangan panggil aku paman' bela Jinyoung saat ditanyai oleh Jisung. Tapi itu sudah 15 tahun yang lalu! Sekarang Ia sudah berumur 40 tahun bahkan ia sudah menikah. Kenapa ia tetap tak ingin dipanggil paman? Entahlah. Jisung masih tak mengerti dengan jalan pikir pamannya satu ini.

"Ah- Iya pa- Jinyoung hyung. Dimana Jaebum hyung?" Tanya Jisung sambil menengok ke kanan kiri.

"Ah~~ Dasar~~ Dari kecil kau memang dekat sekali dengan Jaebum. Aku jadi merasa dilupakan." Ucap Jinyoung dengan tangan diletakkan diatas jidatnya dengan ekspresi muka sedih.

"Ah~~ Aku merasa lebih dilupakan disini~ Kalian asik berbicara dan aku dihiraukan. Sedih sekali." Sambar Bo Gum yang dari tadi memperhatikan anak dan adiknya berbicara.

"Aduh hyung~ Aku kan sedang bermain dengan Jisung~" Ucap Jinyoung.

"Lihatlah, inilah yang terjadi ketika 2 aktor disatukan dalam satu ruangan." Ucap seorang pria sambil menggeleng.

Kemudian ruangan tersebut diisi dengan gelak tawa mereka. Mereka berbincang bincang menunggu sang pemilik mansion datang.

"Hei, kalian tidak membawa anak anak kalian?" Tanya Bo Gum pada kedua saudaranya.

"Jaebum sedang sakit jadi Yugyeom tinggal dirumah merawatnya." Jawab Jinyoung dengan raut sedih.

"Ah... Sakit apa?" Tanya Bo Gum pada adik bungsunya.

"Demam. Sudah dari kemarin." Jawab Jinyoung

"Ah.. Semoga lekas sembuh..."

"Terima Kasih, bagaimana denganmu, hyung? dimana Ji-a noona?"

"Dia ada urusan dengan gengnya. Biasalah emak emak sosialita~ Besok uangku akan habis seperempat" Jawab Bo Gum malas.

"Hyung. Jangan bercanda. Kau yang paling kaya disini setelah ayah. Mana mungkin uangmu habis seperempat dalam waktu sesingkat itu." Jawab Jimin lebih malas.

"Benar juga." Jawab Bo gum sambil menunjuk Jimin kemudian tertawa.

"Dasar Sombong~ Bagaimana denganmu hyung? Mana Taehyung- hyung dan Jungkook, hyung?" Tanya Jinyoung pada Jimin.

"Mager. Itu yang dikatakan Taehyung saat aku mengajaknya. Lalu dengan mudahnya Ia mengajak anaknya untuk ikut 'mager' dengannya Dan kau tau apa? Jungkook langsung ikutan mager!" Jawab Jimin sambil mendengus. Ia tak tau harus tertawa atau kesal mengingat tingkah laku keluarga kecilnya yang sangat menggemaskan.

"Coba Jungkook lebih seperti Jisung kan enak." Ucap Jimin sambil mendengus part 2.

"Enak saja! Anak ini harus ku ancam dengan tak boleh menemui Chenle selama sebulan baru mau." Ucap Bo gum sambil menabok pelan kepala Jisung dan hanya dibalas dengan uluran lidah dari Jisung. Anak luknut emang.

"Chenle? Jisung punya kekasih? Astaga keponakanku ini sudah dewasa!" Ucap Jimin yang tampak terkejut. Jisung mah cuma cengar cengir aja.

"Kalian sudah sampai." Ucap seseorang dari tangga, mengintrupsi acara reunian ini. 

-----496 words-----

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 11, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

próvlimaWhere stories live. Discover now