[17] Sekolah

10.2K 853 61
                                    

Hiks m-maaf gara gara aku k-kalian berantem hiks" Alta mengelus rambut rina lembut "shut udah gapapa ini bukan salah lo kok"

"Ya ini bukan salah lo ini salah jalang sialan ini" El menatap rana sinis begitupun yang lain.

"Pergi dari sini" Al berucap dengan nada rendahnya

"A-alta?"

Semuanya menoleh kearah suara itu "lah ini saha anjir" ucap Rina dalam hati.

Rana meninggalkan tempat itu dengan tergesa-gesa "sebenernya gue kasian sama lu Ran, ya tapi apa boleh buat"

"Anna" gumam Alta, rina yang masih di dekapan Alta tentu mendengar nya "huhu protagonis wanita yee, mari kita buat drama"

"Hiks hiks" Alta kembali mengelus kepala rina "shutt udah diem ya" Anna yang melihat itupun menatap Rina dengan tajam pasalnya Alta baru kali ini berbicara dengan lembut kepada wanita, bahkan dirinya tidak pernah di ajak bicara selembut itu.

"Alta? Dia siapa?" Rina yang mendengar suara yang dihapus haluskan itu pun ingin muntah "em m-maaf" Rina keluar dari dekapan Alta karena Anna menatapnya tajam setajam parang.

"kenapa?" Alta menatap Anna malas "gini tadi aku mau makan disini t-tapi malah liat kamu peluk orang lain" weh dia mau nyindir gaisss.

"Maaf kak tadi cuma reflek ajak kok" bela Rina

"Ya ta-tapikan" ucapan Anna terhenti karena teriakan nyalang dari seorang pemuda.

"KARINA ARABELL FRANCISCO"

Rina menengang karena mendengar suara yang tak asing itu dan menoleh "a-abang"

Vano mendekati Rina "kenapa pergi dari mansion hm" tanya Vano pada Rina

"Abangg huaaaaaa" Rina memeluk Vano dengan erat dibalas tak kalah erat oleh sang empu, karena sudah 2 tahun mereka tidak bertemu kenapa? Vano sekolah diluar negeri.

"Udah kita pulang ya" Rina hanya mengangguk Varo menggendong Rina ala koala "thanks" ucap Vano pada semua yang ada dimeja itu.

Mereka semua hanya mengangguk "anjir anjir gue juga mau kali gendong degem gitu" Leon mendapat tatapan tajam dari Al, El dan em Alta?

Anna menatap Alta "dia siapanya kamu ta?" tanya Anna "temen" acuh Alta "tapi kok sampe peluk peluk gitu?"  Anna mengernyitkan dahinya "reflek" setelah mengatakan itu Alta meninggalkan tempat itu.

"Aku salah ngomong ya?" tanya Anna pada dirinya sendiri "ya" jawab Al mereka meninggalkan Anna sendiri di tempat itu dengan tangan yang mengepal.

💘💘💘

Kita balik lagi ke tokoh utama kita "kenapa pergi?" tanya Vano "em Rina cuma mau sekolah kayak anak anak biasa tapi ga dibolehin ya Rina kabur aja deh" Vano terkekeh dengan jawaban Rina "lain kali jangan gitu lagi ya" Rina hanya mengangguk lesu Vano mengelus kepala Rina perasaan dielus mulu deh.

Mereka sampai di mansion, Vano menggendong rina membawa nya ke mansion nya, bukan mansion nye keluarganya yee

Ia menurunkan Rina  ke kasur itu dan duduk diujung ranjang.

"Abang sayang sama Rina"

"Rina juga sayang sama abang" Rina naik kepangkuan Vano dan mengecup bibirnya, Vano yang mendapat perlakuan itu pun menegang "k-kenapa cium bibir abang?" Rina hanya cengar cengir ga jelas "gapapa kan jugaaan bukan sodara kandung, gue embat satu aja deh" ucap rina dalam hati

"Hihi gapapa bibir abang manis" Vano memalingkan kepala kesamping blushing gaes "mau lagi gak?" goda Vano "mauuuu" Rana terlihat antusias saat mendengar perkataan abangnya itu.

Vano menarik tekuk Rina dan mencium bibirnya melumat dengan lembut Rana juga membalas lumatan itu, lama kelamaan lumatan itu menjadi begitu agresif, Rina merasa ada sesuatu yang menonjol dibawah pun menyeringai ia sengaja menggerakkan pantat nya.

"Emh b-baby jangan bergerak" Vano berusaha menghentikan gerakan pantat adiknya.

"Gamau enak hihi" sarkas Rina.

"Turun ya kamu mandi dulu" Vano menurunkan Rina dari pangkuannya dan berlari keluar kamar

"shit solo lagi"

Rina yang melihat itu pun tersenyum "haha pesona gue gaada yang bisa nandingi"

💘💘💘

Skip pagi harinya

"Abang bangun ihhh" Rina berusaha membangunkan abangnya itu "em iya" Vano bangun dan mengecup bibir Rina sebentar "abang mandi dulu"

"Heh dasar, BANG NANTI PULANG YAA" teriak Rana "IYA"

"Hihi"

10 menit kemudian

"Udah yok" ajak Vano "abang ga sarapan dulu?" tanya rina pasalnya semalam Vano juga belum makan "engga nanti aja" jawab Vano.

"Eh gaboleh nanti sakit sini sarapan dulu sama Rina"  Vano mengangkat tubuh Rina dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher gadisnya itu ehh? keceplosan maap ye van.

"Suapin" rengek Vano, Rina hanya terkekeh dan mengangguk.

Setelah menyuapi bayi besarnya itu mereka sekarang sudah berada dimobil otw ke rumah.

"Abang pokoknya Rina mau sekolah"

"Iya baby"

45 menit perjalanan mereka sampai di mansion keluarga Rina "ayo turun" Rina hanya mengangguk dan berlari kearah mansion Vano yang melihat itu pun hanya geleng geleng.

"MOMMY DADDY" teriak Rana dan menjatuhkan tubuhnya pada kedua orangtuanya itu.

"Kamu kemana aja sayang mommy khawatir banget sama kamu" tanya Ela "hehe makanya bolehin Rina sekolah dong"

"Hm oke daddy akan izinkan kamu sekolah" jawab Revan

"TIDAKK" semua yang ada disitu tidak Terima dengan jawaban Revan "biarkan saja kita tidak harus mengurungnya di mansion ini"

"Baiklah tapi dengan penjagaan bodyguard" ucap Baron "ya itu benar" kakeknya Rina juga menyetujui nya (saya lupa namanya gaisss)

"Yey Rina sayang kalian"

Vote ye anjrot bye



Twins antagonistWhere stories live. Discover now