12. bertemu lagi dengan si gadis penuh luka.

49 20 40
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Minggu ini adalah janji ku yang akan mengajak Handika kerumah sakit. Iya hari ini adalah jadwal cuci darahku.

"Jar kok dibawa kesini sih? Siapa yang sakit? Jangan jangan lu udh punya istri ya yang jadi pasien atau dokter disini" Tanya Handika

"Ikut aja yuk, jangan banyak tanya dlu ya Han"

Aku membawa Handika ke ruangan horror tempat dokter na berada.

"Pagi dok"

"Pagi Fajar, bagaimana siap untuk cuci darah saat ini? "

"Seperti biasa siap tak siap harus siap kan dok. Oh iya kenalin dok ini teman saya, dia akan menemani saya hari ini"

"Handika Dok" Kata handika memperkenalkan dirinya. Ia masih sibuk dengan wajahnya yang menampakkan kebingungan.

"Baik pak Handika, ayo mari ikut saya "

"Ayo Han, jangan ngelamun aja. Nanti lu bisa tanya gua sepuasnya kok" Ucapku tersenyum




Akhirnya cuci darah ku kali ini selesai dengan lancar seperti biasanya.

"Nah cuci darah nya sudah selesai ya Fajar. Jangan lupa minum obat nya. Minggu kemarin anda sudah memakan obat sesuai jadwal. Pertahan kan ya " Ucap dokter Na

"Baik terimakasih dok. Gini terus ya dok jangan marah marah terus"

"Saya gak akan marah marah kalau pak Fajar mengikuti arahan saya. Saya tinggal dlu ya ada pasien lain yang harus saya cek"

"Baik dok terimakasih" Ucap Handika yang akhirnya angkat bicara

"Han mampir dulu ke coffe shop depan rs yuk, disana americano nya enak banget apalagi ada cookies dijamin lu pasti suka " Ajak ku

Kita sudah duduk berhadapan dengan kopi dan cemilan yang aku sengaja beli.

"Jar, sebernarnya lu kenapa kok sampe cuci darah gitu. Jujur dari tadi gua kek orang bodoh cuman bisa ngalamun ngedengerin obrolan lu sama dokter tadi. Belum lagi lu tadi tadi ngeringis kesakitan kek nahan sesuatu"

Aku tersenyum lalu mengambil kertas yang berisi data diagnosa gagal ginjal ku yang sudah cukup parah. Dan memberikan itu pada Handika

"Ini apa nih? Ada uang nya ga Jar? " Ucap nya senang menerima amplop berisi surat ku

"Coba buka aja Han" Ucapku yang masih tersenyum menatap nya

Ia membaca surat itu. Air muka nya berubah menjadi suram. Sedih dan kecewa bercampur menjadi satu tergambar jelas di wajahnya itu.

"Maksudnya apa ini Jar? Lu gak lagi nge prank gua kan? "

"Ga Han, gua ga seniat itu ngobongin lu sampe ada tanda tangan dan cap rumah sakit tempat gua ditanganin. Ya seperti yang lu baca gua penyakitan Han. Itulah alasan gua ninggalin lu sama Senja tanpa pamitan dan pergi tanpa ada kejelasan meninggalkan sejuta pertanyaan"

|𝐀.𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬| 𝐃𝐞 𝐕𝐨𝐥𝐭𝐚 '𝐊𝐞𝐦𝐛𝐚𝐥𝐢' (✔)Where stories live. Discover now