vol01 : terlalu manis

795 139 26
                                    











Seokjin masuk ke dalam kamarnya dengan sedikit malas. Ia langsung melepaskan pakaiannya begitu pintunya di tutup. Sedikit demi sedikit kain-kain itu meninggalkan tempatnya. Membuat kulitnya telanjang di terpa angin dengan bebasnya. Ia menghela nafas. Hari yang melelahkan. Segerombolan orang aneh tadi entah kenapa malah mundur tanpa perlawanan seperti orang dungu. Seokjin tak habis pikir kenapa ada saja orang yang menghabiskan waktu dengan berbuat hal bodoh begitu. Membual soal pemerintahan dan juga tugas untuk membawa Seokjin pergi. Mereka konyol.







Seokjin memakai pakaian mandinya lalu berjalan keluar. Beberapa pelayan menunduk saat melihatnya. Selain karena Seokjin adalah orang yang dihormati di kastil itu, jika mereka dengan sengaja menatap tubuh Seokjin dengan pakaian terbuka seperti itu mereka bisa dapat hukuman.








"Dimana Yoongi?" Seokjin bertanya pada salah satu pelayan di sana.





"Tuan Yoongi ada di ruangan kerjanya," sahut salah satu pelayan. Seokjin langsung pergi tanpa berucap apa-apa lagi.

















.
.
.















Yoongi saat itu sibuk dengan catatan penjualannya. Akhir-akhir ini beberapa orang mulai mengeluh soal obatnya. Ini bukan hal yang bagus jika Yoongi tetap berleha-leha dan tidak meneliti obatnya lebih lanjut.














"Apakah setumpuk kertas lebih menarik daripada bokong kenyal yang kini tengah mendudukimu?" Tiba-tiba saja, Seokjin duduk di pangkuan Yoongi dengan posisi mengangkang. Menghalang pandangan Yoongi pada meja kerjanya yang penuh dengan tumpukan kertas. Yoongi sempat terkejut awalnya karena tak menyadari hawa kehadiran Seokjin. Namun setelahnya ia merengkuh pinggang ramping itu agar mendekat padanya.




"Bisa kita lakukan nya nanti malam? Aku harus menyelesaikan ini dulu sekarang."




"Jadi kertas-kertas itu memang lebih menarik dari aku?" Seokjin sengaja menarik dasi suaminya. Membuat Yoongi mendongak sekaligus tertahan nafasnya karena kelakuan Seokjin.





Yoongi mengabaikannya. Ia sudah seperti ini sejak pertama bangun dua tahun lalu. Yoongi pun tak mengerti kenapa Seokjin malah jadi binal seperti ini. Mungkin sifat omeganya mengambil alih, tapi selain dari itu Seokjin tetaplah yang biasanya.




Saat hendak menurunkan Seokjin dari pangkuannya, Yoongi terpaku pada sesuatu yang aneh. "Seokjin.. Kamu tidak memakai dalaman?"





"Aku berniat mandi setelah ini. Tapi tanganku lelah. Ayo mandikan aku.."





Sebenarnya itu adalah tawaran yang sangat menarik. Mengingat tubuh Seokjin adalah kenikmatan surgawi yang tidak bisa dilewati. Tapi tolong, Yoongi harus mengurus berkas ini jika ingin semuanya berjalan lancar.







Saat hendak menolak dan mendorong Seokjin, Seokjin sudah lebih dulu bersandar padanya dan berbisik, "ku izinkan keluar di dalam kalau kau mau memandikanku.."













Dan yah.. Yoongi kalah telak.







Bagaimana bisa seekor kucing menolak sebuah ikan segar? Hanya kucing bodoh yang melakukannya.




















.
.



















"Tadi.. Ada orang aneh yang mencoba menangkapku." Seokjin bertelungkup bersandar pada lututnya. Di belakangnya ada Yoongi yang tengah membersihkan rambutnya. Menggosok halus punggung cantiknya dengan spon kecil.






sweet villain [S2] Where stories live. Discover now