Tetanggaku

2.3K 72 3
                                    

Padang, 14 juli 2010

Namaku diandra aku tinggal di rumah yang tidak terlalu besar, aku tinggal disebuah gang yang lumayan sempit. Mobil tidak akan bisa masuk kedalam gangku yang sempit ini, saat ini aku sedang mengajak adikku yang kecil masih berumur 2 tahun bernama vina. Aku mengajak adikku untuk melihat bintang di balkon rumahku, aku memang sering melakukan ini bersama adikku.

Tapi malam ini terasa sangat berbeda, malam ini sangat dingin dan terasa begitu mencekam. Tapi aku lupakan saja hal itu, aku mengajak adikku melihat bintang yang hari ini sangat banyak dan cantik. Aku melihat rumah tetanggaku yang ada didepan rumahku tidak ada siapapun disana, aku melihat bintangnya lagi. Tiba tiba aku mendengar suara benda jatuh dari rumah depan. Aku pun sontak melihat kedepan dan tidak ada siapa siapa.

Bulu kudukku merinding tapi aku tetap tidak menghiraukannya aku tetap meneruskan melihat bintang bersama adikku, tiba tiba ada suara air mengalir dari rumah depanku akupun langsung melihat kearah depan dan ternyata ada nenek nenek yang memang dia adalah tetanggaku. Aku menghela nafas lega ternyata itu hanya nenek itu saja huft.

"Nek lagi ngapain?"kataku basa basi, nenek itu hanya diam saja. Nenek yang tinggal didepan rumahku memang sombong jadi aku lupakan saja aku mengalihkan perhatianku kebintang bintang lagi. Tiba tiba adikku menangis kencang sekali aku bingung aku udah menghiburnya tapi tetep aja dia menangis kencang sekali, aku bingung sekali dia harus ku apakan.

"Dede jangan nangis dong tuh liat tuh bintangnya ada banyak"kataku berusaha menghibur dia, tapi tetap saja dia tidak mau diam.

"Adeknya lihat setan kali tuh"aku pun langsung menengok ke nenek itu ternyata dia lagi menatap kita berdua, wajahnya pucat sekali tidak seperti biasanya.

"Hah? Ada ada aja sih nek. Mana ada setan jaman sekarang"

"Jadi kamu tidak percaya hantu?"katanya, suaranya serak sekali aku sampai ngeri.

"Tidak lah nek ngapain perca-"aku kaget sekali saat aku menengok kedepan neneknya sudah tidak ada, bulu kuduk ku merinding. Tapi aku fikir nenek itu udah kekamarnya, tapi secepat itukah?nenek itu kan jalannya lamban.

Tangisan adikku semakin menjadi jadi saja, akhirnya aku membawa adikku kebawah. Tapi sebelum kebawah aku melihat kerumah depan tidak ada siapapun duh jadi parno . Aku pun turun kebawah dengan sedikit berlari, saat sudah dibawah aku langsung memberikan adikku ke mama ku. Tangisan adikku pun mereda

Tok tok tok

"Diandra"

Wah ada temanku, aku pun langsung keluar membuka pintu dan aku mendapati syla dengan tawanya yang khas didepan rumahku. Rupanya dia mau mengembalikan buku, kami pun berbicara dan tertawa tawa tiba tiba aku melihat anak dari nenek yang tinggal didepan rumahku menangis kelihatannya ia sangat terpukul, dengan kekepoanku yang level dewa ini aku pun bertanya.

"Tante kenapa?"

"Nenek uci meninggal"katanya dengan nada terisak

"Ha? Kapan meninggalnya?!"kataku kaget

"Tadi sore dirumah sakit"katanya tangisannya semakin menjadi jadi, astaga jantungku rasanya mau copot dari tempatnya! Jadi siapa yang kulihat barusan bersama adikku?!.

Aku pun memberanikan diri untuk menengok keatas tepat ke tingkat nenek, dan aku melihatnya dengan pakaian yang ia pakai sehari hari dia menatapku dengan tatapan penuh kesedihan. Wajahnya pucat sekali astaga! Aku hanya bisa ternganga melihatnya oh shit!. Tiba tiba aku mendengar suara serak yang sangat seram samar samar

Masih belum percaya hantu?

indonesian horror storyWhere stories live. Discover now