.

76 5 6
                                    

Aku menulis ini sewaktu aku berbaring di atas lantai musim dingin. Tapi, enggak dingin sama sekali sih.

Memangnya sekarang bulan apa, ya? Januari? November? Desember? Oh iya aku lupa. Tapi, enggak dingin, kataku. Beda sama katamu, katamu dingin.

Lalu, aku berpikir kalau aku mau minum teh di tengah badai sama kamu bersama juga dengan kukis jahe. Enggak apa-apa kalau tehnya jadi beku dan kukisnya jadi enggak sehangat jahe lagi. Itu sebenarnya alasan. Alasan supaya kamu masuk rumahku yang hangat, yang ada perapian seperti api unggun, yang ada bara di rokok yang entah kepunyaan siapa di asbak. Yang berputar lagu-lagu romansa.

Lalu, aku bakal peluk kamu dan kunci pintu supaya enggak ada yang ganggu kehangatan yang aku kasih ke kamu. Ya, cuma buat kamu. Cuma buatmu, Sunghoon.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 13, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

lantai musim dinginWhere stories live. Discover now