Friend with ? -j [ short au ]

192 43 10
                                    

Hujan kali ini memang tidak begitu deras, tapi juga tidak bisa membuat Irene bisa melangkahkan kakinya keluar dari kantor. Hujan dengan gerimis nya yang lumayan banyak ini bahkan sanggup membuat perempuan cantik itu akhirnya duduk termenung di kursi nya.

Beberapa rekan satu kantornya bahkan sudah banyak yang beranjak meninggalkan tempat satu persatu. Meninggalkan Irene yang hanya fokus terhadap layar ponselnya.

Raut wajahnya berubah begitu pesan masuk kemudian ia baca. Satu buah senyuman bahkan terulas seiring dengan gerakan tubuhnya yang kemudian beranjak bangun dari kursi.

****

"Ga pake payung?"

Irene yang kemudian menutup pintu mobil menoleh begitu sapaan itu ia dengar. Ia buru-buru memakai sabuk pengaman dan duduk dengan kepala menggeleng. Mino hanya mendecak ditempatnya, lalu mengangsurkan satu buah handuk kecil kearah sahabatnya.

"Rambut lu basah"

Irene yang menerima handuk itu hanya terdiam. "Ya kan ujan" balas nya. Mino menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran dengan tabiat perempuan ini.

"Ya kan bisa pake payung nyaiii.... Kalo begini mah nyari penyakit"

"Bawel" gumam Irene, tapi tangannya kemudian mengusap rambutnya yang basah dengan handuk yang Mino berikan.

"Lembur lagi?"

Irene mengangguk. Mengabaikan decakan sumbang dari bibir Mino.

"Mau beli apa sih lu? Doyan banget nyari lemburan"

"Beli menara eiffel" balas Irene sekena nya. Mino mendengus lalu menyeringai.

"Ga lucu Winata"

BOUGH

"Setan! Nama Ayah gue itu!" Seru Irene sebal. Mino kemudian memiringkan kepalanya begitu tangan mungil Irene telak mengenai pundaknya.

"Setdah barbar"

"Bodo amat ya Handoko!"

"Lah ... Nama papi gua"

"Tau ah!"

****

Jalanan yang lumayan ramai membuat laju kendaraan berjalan begitu lambat. Ditambah hujan yang turun membuat beberapa kendaraan banyak yang menepi di setiap sisi jalan.

"Mau makan ga? Mie ayam enak nih" tawar Irene begitu jalanan kembali lancar.

"Bungkus aja ya, makan dirumah"

Irene menoleh lalu menggelengkan kepalanya. "Enakan makan ditempat no".

Mino yang mendengarnya hanya mendengus. "Lain kali aja deh rene, buru-buru nih gua"

"Oh"

Mino yang mendengarnya hanya menoleh sekilas lalu mendengus kecil. "Beneran buru-buru gua. Besok dah ya, janji dah"

"Oh gausah. Udah ga pengen ko, pulang aja yuk kan buru-buru lo nya" balas Irene yang langsung melengos menatap jendela mobil yang basah terkena air hujan.

Mino yang mendengarnya kemudian mendecak, tanpa bertanya lagi ia membelokan kendaraannya dan berhenti tepat didepan tukang mie ayam gerobak yang biasa mereka sambangi.

Irene yang kemudian sadar menoleh. "Ga jadi, katanya lo buru-buru kan? Udah pulang aja"

Mino mengunci bibirnya lalu mendecak. "Jennie mah gampang, ntar gua suruh dia mesen Gocar aja. Ada bayi rewel yang musti gua urusin"

Minrene/One ShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang