Eight; Sogokan

179 44 2
                                    

Dengan cepat Asahi bergegas memasukkan barangnya kedalam ransel hitam miliknya, dan meninggalkan Suyun yang memasang wajah cemberut nya. Dan Asahi tak perduli, dia ingin segera sampai rumah Ningning.

Pertengahan jalan Asahi berbelok ke sebuah kedai boba kesukaan pacarnya itu, ya semoga saja Ningning luluh di sogok pakai boba. Tapi biasanya mau semarah apapun cewek itu kalau di sogok pakai boba pasti langsung luluh, emang harga dirinya Ningning sebatas boba.

Begitu sampai, Asahi memegang gelas boba di tangan kanannya sedangkan tangan kiri sibuk memencetkan bel yang di hiraukan oleh pemilik rumahnya. Pintu berwarna putih bersih itu terbuka dan menampilkan wajah masam Ningning yang masih terlihat cantik dan lucu di netra Asahi.

"Maaf."

"Ko tahu aku ngambek?"

Asahi terkekeh. "Kan emang ngambek waktu di taman? terus Suyun posting muka ku ke snapgram nya, jadi aku inisiatif dateng kesini." Jelas cowok itu sembari menyodorkan minuman kesukaan Ningning.

Wajah cewek itu berseri-seri dengan lengkungan bibir. "Ih aku udah lama ga minum boba ini, makasi. Padahal ga perlu repot-repot ninggalin Ka Suyun."

"Ya bodoamat, aku maunya nyamperin kamu Ning."

"Biasanya juga lebih mentingin yang lain ketimbang aku, contohnya pas lagi main bola."

"Aduh ituma nomor Wahid."

"Udah, males gue sama lo."

"Heeee???? gue-lo."

"Apa? ga suka? bilang bos, papale papale."

Lalu Ningning melempar pandangannya dan masuk kedalam di susul Asahi di belakang.

"Jangan marah bocil, bercanda elah."

"Diem atau aku muntahin ni boba nya." Ancam Ningning sembari memincingkan matanya.

Lagi-lagi Asahi terkekeh, apapun yang di lakukan cewek itu selalu lucu di mata dia. Mau seburuk apapun kelakuan Ningning tetap aja kalau di mata Asahi tetap bagus.

"Malem cari angin yu?"

Kepala Ningning mengangguk membuat cepolan kendur itu bergerak kedepan dan kebelakang. "Boleh boleh. Ih jangan ajak aku ngomong mulu kenapa si???"

"Aduh lucunya, aku numpang tidur deh ya." Katanya sembari merebahkan diri di karpet bergambar panda.

Ningning hanya membiarkan Asahi berbuat semaunya, karena kalaupun ada orang tua Ningning pasti akan di biarkan karena mereka sudah terbiasa melihat Asahi yang akan tertidur di ruang tengah ketika sedang main.

"Selamat tidur Ka Asa." Bisik Ningning di telinga Asahi yang bikin cowok itu melengkungkan bibirnya keatas.

"Terimakasih tuan putri."







aku gatau masih ada yang nyimpen ini
di library nya atau engga, anw mampir ke akun aruutha yaaaaa

Kak AsahiWhere stories live. Discover now