04

95 21 4
                                    

Happy Reading:*

Tandai jika penglihatan kalian menjumpai typo<3

Sebelumnya aku mau tanya, kalian nemu cerita ini dari mana?

Dari sw wa ku

Dari instagram

Dari tiktok

Atau dari temen?
















Karena insiden di taman kemarin menyebabkan otak licik Ara berkerja cepat dan tepat. Hal itu dijadikan kesempatan emas untuk Ara agar tidak masuk sekolah, tentu saja awalnya Ata menolak keras dan menuduh nya berpura-pura.

"Apa-apaan lo nggak masuk sekolah?" Tuding Ata sambil berdiri di ambang pintu kamar Ara, sebatas ambang pintu tidak lebih, berani melangkah satu langkah saja hilang kepala Ata ditebas Leksa.

"Ya kan gue sakit, Ta." Keluh Ara menampilkan wajah semelas mungkin.

"Halah sok melas banget lo, padahal mah lagi berbahagia kan lo dikasih izin gak sekolah sama tante."

"Ish, suudzon mulu lo sama gue, nih kaki gue gak bisa buat jalan." Ara mencebikkan bibir kelas karena Ata tak kunjung pergi, kalau begini kan acara maraton drakor nya tertunda.

"Kaki lo patah?" Tanya Ata dengan satu alis terangkat dan senyum miring, membuat gadis yang sedang duduk bersandar di atas kasur itu melotot.

"Amit-amit, mulut lo sialan banget sih, Ta. Gue kan kemarin abis jatuh, lutut gue nyeri banget kalau buat jalan belum kalau darahnya keluar lagi, ngeri gue liatnya."

"Halah, banyak alasan lo. Ngomong aja pengen rebahan di kamar sambil nonton drakor." Jika sudah tertangkap basah seperti ini, Ara hanya bisa nyengir tanpa rasa dosa.

"Lo gak sekolah?" Ata terlonjak kaget saat bahu nya ditepuk oleh seseorang dan ternyata itu, Leksa.

"Eh, sekolah bang, emang gue adek lo tukang bolos." Jawab Ata melirik singkat pada Ara.

"Enak aja lo ekor kuda, yang biasanya bolos pelajaran gue atau lo, hah?"

"Udah sana berangkat, biarin tuh anak hibernasi  dulu di rumah siapa tau besok otak nya bisa bener dikit." Leksa berucap dan langsung pergi begitu saja meninggalkan Ara yang melongo dan Ata yang sudah tertawa kencang.

"Kampret banget gue punya sahabat sama abang modelan limbah pabrik, gak guna."

"Nggak usah banyak ngumpat kena azab mampus lo, gue berangkat dulu ntar pulang sekolah gue bawa seblak." Radar pendengaran Ara bergerak kilat mendengar nama makanan yang sedang digandrungi terutama kaum hawa itu.

"Buat gue?" Tanya nya dengan sumringah.

"Emang gue ada bilang buat lo? ya buat gue makan sendiri lah." Ata berlalu begitu saja dengan suara tawa yang menggelegar.

"Ah, kampret lo Ataik!"









🌹🐻🌹🐻🌹





Sesampainya di kelas, belum sempat Ata menaruh tasnya di kursi, bahkan belum sampai pada mejanya ia langsung diserbu pertanyaan dari ketiga sahabatnya dan juga Caca-sahabat Ara.

"Lah, Ara mana, Ta?"

"Kemarin abis jatuh di taman, katanya gak bisa jalan." Jawab Ata acuh, menaruh tasnya dan duduk di kursi.

Ata&AraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang