TLE : Three

267 73 22
                                    

The Left Ear 🥀
(Park Jiyeon - Oh Sehun)

Kai mendorong kursi roda dengan penuh kehati-hatian, rasa bersalah sekaligus tak nyaman sekelebat melintas di benaknya.

"Jadi namamu Kai?" Tanya Jiyeon yang dibalas deheman singkat dari Kai yang masih fokus mendorong kursi rodanya.

Kai menelusupkan tangan kirinya di paha Jiyeon, dan satu tangannya lagi merangkul bahu wanita itu. Menggendong tubuh kecil Jiyeon yang terasa ringan dan memindahkannya pada kursi yang tersedia di kantin rumah sakit.

"Tunggu di sini." Pinta Kai yang sembari melenggang pergi memesan makanan.

Jiyeon menyangga dagunya sembari menatap punggung Kai yang terlihat lebar. Jiyeon benar-benar merasa nyaman berada di samping sahabatnya itu. Apa dulu ia pernah jatuh cinta pada sosok sahabatnya itu, Park Jiyeon segera menepis pertanyaan-pertanyaannya bodoh yang seketika memenuhi otak kecilnya.

Kai datang dengan dua nampan penuh makanan, Jiyeon kembali dibuat terpesona dengan kharisma Kai yang memabukkan. Kemeja putih yang dikenakan pria itu nampak memberi poin plus di kedua mata Jiyeon.

"Makanlah." Ucap Kai seraya menyeruput shin ramyeon yang dipesannya.

"Kai-ah." Panggil Jiyeon dengan lembut, kedua mata kucing itu menatap Kai yang memakan ramyeon-nya dengan lahap.

DEG

Kedua mata Kai sukses melebar sempurna. Anggap saja Kai belum terbiasa akan panggilan dari Park Jiyeon.

"Kau memanggilku?"

Jiyeon mengangguk sembari memperlebar senyum manisnya, kedua mata kucing itu terlihat semakin manis dikala sang empunya tersenyum dengan lebarnya, seperti saat ini.

"Bisakah kau menceritakan tentang pertemuan pertama kita?" Pinta Jiyeon dengan nada yang memelas, menyatukan kedua tangan layaknya tengah memohon.

Kai terlihat berpikir sejenak, otak kecilnya mencoba untuk mengarang sebuah cerita yang terdengar masuk akal untuk didengar.

"Aku tidak ingat begitu jelas, yang ku ingat persahabatan kita mengalir begitu saja layaknya air."

Kai menyerah, otaknya bahkan tidak bisa diajak untuk bekerja sama. Terlalu dangkal jika hanya untuk mengarang sebuah cerita, Kai bukan pendusta handal yang pandai merangkai kata.

Jiyeon mengerucutkan bibirnya lucu hingga Kai dibuat gemas olehnya, rasanya Kai ingin mencubit bibir gadis itu.

Tak terasa mereka berdua terlarut dalam konversasi ringan selama hampir satu jam. Tanpa disadari keduanya, Oh Sehun mengamati mereka sedari tadi dengan raut dinginnya.

🥀🌹🥀🌹🥀🌹

Suasana cafe Delight yang terletak di kawasan kota Seoul terlihat tak seramai biasanya. Cafe yang didesain bergaya Vintage itu terlihat tak seramai biasanya. Banyak pasangan muda-mudi yang menghabiskan waktu mereka sembari berbincang ringan ditemani dengan segelas kopi dan cake sebagai hidangannya.

"Hubunganmu dan Sehun seserius itu?" Tanya seorang wanita berambut sebahu dengan lipstik merahnya.

Bae Irene mengulas senyum semanis madu, merapatkan kembali mantelnya yang tak sengaja terbuka.

"Untuk apa aku menjalani sebuah hubungan jika hanya untuk bermain-main. Lebih baik aku single daripada membuang waktuku untuk menjaga-kan jodoh orang lain." Balas Irene dengan candaan.

THE LEFT EARWhere stories live. Discover now