the boy next door (2)

362 38 2
                                    

Cerita ini adalah karya fiksi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cerita ini adalah karya fiksi.
Apabila ada kesamaan tokoh, agama, organisasi, dan jalan cerita adalah unsur kebetulan karna karya fiksi ini murni dari hasil pikiran saya sendiri.






































-


Notes!

2k words

-





























"Haaaah" Itadori meniup kedua telapak tangannya lalu digesekkan mencari kehangatan.

Ia tak membawa sarung tangan, dan hanya memakai jaket tebal.

Hidungnya memerah akibat kedinginan, untung saja getou sedang diluar kota, jika pamannya itu melihat keadaannya seperti sekarang ini pasti dia sudah melilitkan berbagai macam syal dan beanie.

Ia tak menyangka bahwa malam ini akan sangat dingin, biasanya walaupun sedang salju, dia tidak memakai sarung tangan.

Jadwalnya di 'Tulips Cafe' telah usai, dan inumaki juga sudah pulang.

Pemuda bersurai gulali itu sekarang tengah dalam perjalanan menuju apartemennya.



























Tring!

Itadori melangkahkan kakinya keluar dari lift, dan mengayunkan lagi kakinya menuju kamar nya.


"Kunci.. Kunci.."


Srak


Sruk



"DIMANA KUNCI KAMARKU?!" Teriak itadori.


Sungguh hari ini adalah hari tersial baginya. Pengaman password di pintunya hanya pengaman tambahan, jika tidak ada kunci maka sama saja tidak akan terbuka.

Dia bisa saja meminta bantuan resepsionis apartemen di lantai bawah, tapi dia malu karna ini bukan pertama kalinya dia kehilangan kuncinya.


'Tidak mungkin aku meminta bantuan resepsionis lagi bukan...' batin pemuda berumur 21 tahun itu.


"Kami-sama.. Bagaimana ini... Aku sungguh bodoh" Kata itadori meratap.

lucent ♡ fushiitaWhere stories live. Discover now