! nove ; certezza

733 85 4
                                    

ANGIN berhembus menyelimuti keheningan dari keduanya. Sudah terhitung 3 menit sejak Ni-Ki mengatakan perasaannya pada Jungwon, mereka masih sama pada posisinya tak berubah sedikit pun.

“Riki ... tanpa ditanya pun lo tau jawab gue, jaminan apa sih deket sama cowok kaya lo 7 tahun tanpa baper? gada jaminan gue ga baper Rik, gue lama suka ke lo, tapi semenjak Kak Jay yang katanya kakak lo dateng, gue jadi berpaling setiap hari gue perhatiin dia seakan gue nemuin rumah buat hati gue. Tapi ternyata rumah gue sebenernya bukan di dia tapi di orang lain, dan orang lain itu lo, lo selalu siap bukain pintu hati lo tapi gue ragu buat ngetuk. Dan sekarang gue Yang Jungwon, siap menjadi kekasih sekaligus pendamping hidup seorang Park Riki.” Rentetan kata kata Jungwon tak ada yang masuk ke dalam pendengaran Ni-Ki, kecuali kata terakhir, apa Jungwon menerimanya? benarkah? wow.

Secara refleks Ni-Ki langsung berdiri dan mendekap Jungwon dengan erat, senyumannya melebar begitu pula dengan Jungwon, ia terkejut namun setelahnya itu tersenyum dan membalas pelukan Ni-Ki.

Ni-Ki melonggarkan dekapannya untuk melihat wajah cantik Jungwon—tidak lebih tepatnya bibir yang sudah lama menggodanya itu. Jungwon yang menyadari itu menggodanya dengan membasahi bibirnya yang membuat warna peachnya terlihat lebih jelas.

“Gausah mancing deh.” Kata Ni-Ki sambil mencubit hidung Jungwon.

“Apasih, kalau mau boleh kok.” Balas Jungwon enggan menatap Ni-Ki.

“Ohh oke.”

“Lagian cuma kecup—,”

Belum selesai berbicara Ni-Ki sudah menubrukan bibirnya dengan bibir Jungwon. Jungwon bisa merasakan ciuman Ni-Ki yang lembut dan tidak menuntut, dengan itu ia pun memejamkan matanya dan membalas ciuman itu dengan perasaan yang penuh kasih sayang.

Hanya sebatas saling menghisap tidak lebih, Jungwon masih meraup oksigen sebanyak banyaknya, sepertinya Ni-Ki benar benar—ahh sudahlah, yang penting cheetah itu sudah cukup jinak sekarang benar.

“Masih gak nyangka.” Kata Ni-Ki tiba tiba.

“Kenapa ngomong gitu? kayak aku susah banget di capai.” Balas Jungwon sambil mengernyitkan dahi.

“Sulit banget won, kamu gatau banyak tau sainganku.”

“Masa iya?,”

“Iya, kamu sih gapernah merhatiin gosip.”

“Ihh, ya kan aku males aja, gosipnya juga kebanyakan julid-an semua tau.”

“Kamu juga julid kalo kamu lupa.”

Keduanya tertawa bersama sama setelah itu, ku harap mereka bisa terus tertawa bersama hingga akhir mereka ya? berbahagialah selalu kalian yang telah melewati banyak ringtangan, jangan pernah menyelesaikan masalah dengan ego kalian melainkan gunakan akal dan kepala dingin, dan juga perasaan ya.


























“SAPA NIH JADIAN NIH??!!,” Pekik Sunoo ditengah keramaian kantin.

Saat ini Sunwonki dan circlenya yang biasanya itu sedang berkumpul saat jam istirahat, setelah kemarin Ni-Ki dan Jungwon resmi berpacaran, ntah dari mana Sunoo langsung mengetahuinya dan dia bahkan sudah menunggu Jungwon dirumahnya, benar benar admin lambe turah ya.

“Peje dong bruhh.” Sahut Heeseung.

“Peje Nik peje, gak berkah nanti.” Jake menimpali.

“Jadilah adek yang bain Nik, traktir dong ya.” Sekarang Jay pun ikut ikut.

“Kok gua doang sih bang? yang jadian tuh gua sama Jungwon.” Balas Ni-Ki tak terima.

“Kan lo seme-nya, lakik apa lo kalo lo nyuruh Jungwon yang bayar?,” balas Sunghoon.

“Udah udah, biar gua sama Ni-Ki yang bayar.” Kini Jungwon angkat bicara, bisa bisa mereka tidak makan makan kalau tidak di cegah.

“Nah gitu kek.” Ucap Sunoo.

Setelah traktiran kecil di kantin kini mereka kembali ke kelas masing masing, karena sebentar lagi juga bel. Sekarang Ni-Ki sibuk menatap Jungwon saat melakukan apapun, bahkan guru pun sudah menegurnya tetap saja, sampai Jungwon pun jadi kena marah haduh bulol.

“Sayang.” Panggil Ni-Ki.

“Apa? gausah panggil sayang sayang.”

“Galak, tapi gemes. Nanti jalan mau?,”

“Pikirin matematika mu Park Riki!!!! Gimana mau nikahin aku kalo kayak gini? ujian buat nikahin aku tuh harus bisa matematika loh.”

“Masa sih won? yang bener deh.”

“Aku keliatan bercanda kah?,”

“Keliatan kalo kata gua sih won.” Ucap Sunoo.

“Diem lo nyamuk.”

“MONYED YA LO WON, LUPA SAMA W LUKH!,” ucap Sunoo berlagak ngambek.

“Bercanda kok Rik, tapi kan mending belajar matematika dulu nanti cuddle sepuasmu deh, gimana?,” tawar Jungwon menaik turunkan kedua alisnya.

“Oke deal.” Jawab Ni-Ki.

Aduh mudah tertarik ya Ni-Ki, iyalah, jarang jarang Jungwon mau cuddle begini.


















Sepulang sekolah, sesuai rencana, Ni-Ki dan Jungwon akan belajar matematika di rumah Jungwon.

Ni-Ki sejak tadi terus mengeluh ini itu membuat Jungwon jenuh, lama lama dibatalkan juga janjinya deh.

“Susah banget sih yang.”

“Yang, belajarnya kapan kapan aja dong.”

“Wonie pleasee?”

“Okeyy, cukup udah deh iya udah ya Riki.”

Oke, Jungwon mengalah sepertinya hari ini Ni-Ki yang biasanya sok cool itu sedang clingy, tapi tak masalah Jungwon lebih suka sisi dimana Ni-Ki manja, karena benar benar menggemaskan.

Jungwon merebahkan dirinya di kasur kesayangannya itu, Ni-Ki tanpa permisi langsung memeluk Jungwon dengan erat seakan akan benar benar tidak mau Jungwon pergi dari sisinya. Sesekali Ni-Ki akan mengecup lembut tengkuk Jungwon atau menggesekkan rambutnya di tengkuk Jungwon yang membuat Jungwon kegelian. Terus seperti itu hingga keduanya terlelap ke alam mimpi masing masing.

Kalian hiduplah bahagia hingga nanti ya? biarkan mereka bahagia tanpa adanya orang yang menggangu, jangan saking menyakiti dan jangan sampai kalian lebih percaya pada orang lain dari pada kekasih kalian sendiri. Terimakasih sudah hadir di dunia ini. Akan ku tunggu kabar bahagia selanjutnya.































 Akan ku tunggu kabar bahagia selanjutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END

. double up sebagai permintaan maaf udah ghosting, dan book ini udah ending ya lebih shorts dari perkiraanku ... aku bakal lanjutin book sungwon ku dan publish book sampingan kayaknya jaywon, jadi stay tune ya?!! bonchapnya bakal ku up besok okayyy. dan maaf banget kalau ini unexpect ya :(

Rainy  ;  NikWonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang