13

11.2K 945 15
                                    

Happy reading

.

.

.

.

.

.

Zen menepuk-nepuk pipi Zola yang tertidur di pangkuannya. Seperti yang Zola katakan kemarin, hari ini mereka berkemah di tengah hutan, di padang rumput tempat Zola pernah berlari-lari saat masih berumur 16 tahun. Saat dimana pertama kali Clara kembali setelah pulang. Ingat kan?

Zola yang merasa terganggu menepis tangan Zen lalu kembali melanjutkan tidurnya. "Zola, tidak mau tidur di dalam tenda saja?" Tanya Zen sambil mengelus rambut Zola lembut.

"Disini lebih nyaman kak." Jawab Zola dalam tidurnya. Aston menatap Zola malas, namun berdiri untuk mengambil selimut lalu menyelimuti tubuh Zola.

Untuk beberapa saat, Zola tertidur tenang, napasnya teratur dan wajahnya sangat damai. Setidaknya sebelum napasnya mulai tersenggal-senggal, kepalanya mulai bergerak tidak tenang, dan wajahnya berubah seperti orang ketakutan.

Melihat hal itu, Zen membangunkan Zola dengan khawatir. Zola mulai bergerak gelisah membuat Aston dan Clara ikut panik. "Zola, Zola, Zola bangun!" Panggil Clara.

Clara berlari mengambil air yang berada di dekat api unggun, mencelupkan tangannya lalu memercikkan ke wajah Zola. Setelah beberapa kali percikan, akhirnya mata Zola terbuka sedikit demi sedikit.

Zen langsung menahan punggung Zola yang kini terduduk lemas sambil menerima air minum dari Aston. "Kau baik-baik saja?" Aston menatap Zola khawatir.

Mulut Zola tertutup rapat, pandangannya tertuju pada Zen yang menatapnya lekat. Tangan Zola terangkat untuk memeluk. Menyadari hal itu, Zen langsung membawa Zola ke pelukannya kemudian berbisik. "Tidak apa-apa" Ucap Zen sambil mengusap punggung Zola.

Zola membalas pelukan sang kakak dengan tangan lemas nya. Mencoba mengatur napasnya dan menenangkan diri sendiri.

.

.

.

Zola duduk di atas rumput dengan beralaskan karpet yang tadi mereka bawah. Di depannya sudah banyak aneka makanan bakar. Ikan bakar, rusa bakar, jagung bakar dan beberapa lainnya. Ada juga buah-buahan sebagai camilan dan beberapa macam minuman. Clara menyukai jus lemon, sedangkan Zen dan Aston mengatakan itu terlalu kecut dan memilih air putih atau teh. Sedangkan Zola tertarik dengan jus lemon namun tetap menyediakan minuman favoritnya, jus apel.

Tadi, setelah Zola merasa baikan ia meminta untuk mulai memanggang makanan, katanya lapar. Mereka yang memang menunggu Zola bangun untuk mulai memasak pun langsung bersemangat. Jujur, ini yang mereka tunggu sejak tadi. Sudah sangat lama sejak terakhir kali mereka melakukan ini, mungkin sekitar 2 tahun yang lalu?

"Kalian berburu?" Tanya Zola

"Hanya Zen dan Aston. Aku hanya menunggu dan mempersiapkan bumbu" Jawab Clara sambil mengatur makanan di atas karpet lalu ikut duduk di sampingnya.

Zola mengangguk paham dan memasukkan makanan ke mulutnya, menikmati setiap rasa yang tercicipi di lidah. "Seperti bumbu ibu" Ucap Zola ketika merasakan rasa familiar di lidahnya.

"Lidahmu jeli juga. Tapi kau harus makan dan lanjut tidur" Clara memasukan makanan ke mulut Zola yang diterima dengan baik.

"Tapi sepertinya seseorang ingin mengatakan sesuatu terlebih dahulu" Ucap Aston lalu melemparkan satu daging ke Zen, yang membuat Zen menatapnya malas.

HISTORY OF KINGDOMKde žijí příběhy. Začni objevovat