•
•
√Fatih telah bersiap, hari ini ia akan mengantar Amira untuk periksa kandungan. Ia keluar kamar untuk mencari Fadira, setelah semalam selesai makan malam, ia tidak lagi melihat istrinya itu.
"Umi, Fadira mana?" tanya Fatih yang sedang menuruni anak tangga di susul oleh Amira.
"Fadira keluar sebentar, ada urusan." jawab umi Aisyah.
"Kok gak bilang sama aku?"
Amira menatap punggung Fatih, ia tidak suka jika suami nya terus mencari-cari istri pertama nya.
"Ya mana umi tau,"
"Udah lah mas, umi pagi ini kita izin mau makan di luar ya?" ucap Amira, seraya berjalan mendekati ibunda Fatih.
"Iya boleh,"
Amira menyalami tangan ibu mertua nya, di susul oleh Fatih yang ikut mengalami tangan ibu nya. Dulu, Amira bukan seorang wanita berhijab. Namun Fatih menyuruh perempuan itu untuk mengenakan hijab selama masih menjadi istri sah nya, dan Amira pun menuruti perintah suami nya.
Fatih tak enak hati kepada Fadira, ia merasa menjadi manusia yang egois dan tidak adil kepada Fadira. Sejak kejadian di dapur, Fadira semakin menjauhkan diri dari Fatih. Amira justru senang akan hal itu dan berharap agar kedua nya segera berpisah/cerai.
Pasangan suami-istri itu telah berada di dalam mobil. Jika 2 tahun yang lalu Fadira lah yang selalu duduk di sebelah Fatih, namun kini telah berbeda, ada perempuan lain yang telah mengisi tempat tersebut.
"Kita makan dulu ya?" bujuk Amira.
Fatih hanya mengangguk mengiyakan. Setelah beberapa menit berkendara, akhirnya mereka tiba di depan sebuah rumah makan. Rumah makan yang. Pernah di datangi oleh Fatih dan Fadira.
Amira turun duluan dari atas mobil, tak lama setelah itu, Fatih turun dan langsung mengikuti istrinya untuk masuk ke dalam rumah makan tersebut.
Memori ingatan Fatih yang telah kembali, menampilkan ingatan-ingatan saat diri nya dan Fadira pertama kali makan di luar rumah berdua dan bersama. Andai tragedi kecelakaan itu tidak pernah terjadi, mungkin saat ini dirinya dan juga Fadira tengah berbahagia menunggu kehadiran buah hati yang nyata nya telah ada di rahim wanita lain.
"Mau pesen apa?" tanya Amira.
Fatih berfikir sejenak mengingat kisah 2 tahun lalu bersama Fadira sebelum tragedi kecelakaan itu terjadi.
Flashback on
"Kita makan ayam geprek ya?" tawar Fatih.
"Gimana kalo kita makan mie ayam aja?"
"Kamu mau mie ayam?"
"Iya,"
"Yaudah sekarang kita makan mie ayam, tapi lain kali makan ayam geprek ya?"
"Oky."
Flashback off
"Mas," tegur Amira menyadarkan Fatih dari lamunan nya.
"Eh, iya kenapa?"
"Kamu mau makan apa?"
"Mie ayam,"
Amira mengangguk kemudian memanggil seorang pelayan restoran untuk membuat pesanan. Setelah selesai mencatat semua pesanan Amira, pelayan tersebut pergi untuk menyiapkan nya.
YOU ARE READING
married with kiyai's son [Selesai]
RomanceMAAF kalo dalam penulisan banyak titik koma yang salah, cerita ini di tulis oleh anak yang pada masa itu masih SMP Warning⚠️⚠️ Budayakan vote sebelum membaca! DI LARANG KERAS MEM-PLAGIATI KARYA INI! Kisah seorang santriwati, yang diam diam, naksir k...