1

5 1 0
                                    

Althea Ashivy ***

Adakah yang dapat menjelaskan apa definisi dari sebuah kebahagiaan ? . Orang-orang bilang jika hidup mu saat ini terasa sulit maka akan ada kebahagiaan yang datang, lantas apa kebahagiaan itu? Hal yang hanya datang sesaat karena pada akhirnya itu akan direngut alam, di bawa hanyut oleh semesta, dan dibawa menghilang oleh waktu.

Althea Asshivy ia duduk diam dihadapan seorang pemuda berparas tampan yang tengah senyum menatap nya sambil menanyakan beberapa hal aneh kepada dirinya. Pemuda itu memakai seragam SMA dan tiba-tiba datang memesan sebuah minuman hangat kemudian meminta Thea untuk bercakap sebentar. Ini kali pertama gadis itu bertemu dengannya, pemuda yang lebih muda darinya dan terlihat sangat menawan namun satu hal yang menarik perhatiannya adalah sebuah luka di ujung bibir nya nampak seperti bekas pukulan namun pemuda itu tetap tersenyum menampilkan deretan gigi nya yang rapi, sungguh senyumnya mengikat semua kaum hawa yang datang ke cafe.

"Ok , Lo datang kesini cuman mau ganggu Gue kerja? Kita baru ketemu dan Lo udah nanya hal kaya gitu ke Gue, perasaan kita gak deket dan gak saling kenal juga" omel Thea merasa jengah dengan keberadaan pemuda itu. Bagaimana tidak, sedaritadi dirinya menjadi pusat perhatian karena bisa duduk berhadapan dengan pemuda menawan yang entah datang dari mana.

"Kak, udah Gue kasih tahu kalo nama gue itu Jaya dan Gue cuman nanya kabar Lo doang, salah gitu kalo Gue nanya Lo bahagia atau enggak?"
Pemuda yang mengaku Jaya itu memberi senyuman tanpa dosa.

Thea menghela nafas jengah, hei bukankah hal seperti itu lebih pantas ditanyakan kepada orang terdekat? Memangnya siapa dia berani bertanya hal seperti itu padanya.

"Adek manis pasti kamu sekolah kan besok, sana pulang mama kamu pasti nungguin" Thea beranjak dari duduk nya, berniat menuju kasir meneruskan pekerjaannya yang tertunda.

"Sensi amat sih dasar cewek ! Kak besok Gue kesini lagi yah siapin minuman anget kayak gini lagi enak soalnya ini uang buat bayar waktu Lo yang kebuang sama Gue" teriak Jaya kemudian pergi dari cafe meninggalkan beberapa lembar uang diatas meja.

Thea mengacak rambut panjang nya dengan jengah namun tetap saja begitu sepergian Jaya uang itu ia ambil, lumayan untuk biaya hidup nya.

"Banyak juga uang nya bisa nih buat biaya hidup satu minggu atau Gue pacarin aja tuh bocah kan duit nya banyak"

Thea tidak munafik, Ia juga membutuhkan uang untuk membayar hutang dan keperluan hidup nya. Rumah nya nyaris kosong karena dirampas para depkoleptor untuk membayar hutang mendiang ayahnya.

Sedikit kisah menarik untuk mengenal sosok Althea Asshivy gadis mungil berperawakan manis yang sangat pekerja keras. Ia hidup sendirian diusia nya yang menginjak 25 tahun, dulu ia hidup bersama ayah dan ibu nya hingga usia 7 tahun. Orang tua nya bercerai dan Ia tinggal bersama sang ayah, banyak hal yang dilalui dirinya sejak kecil. Ia dibesarkan di keluarga yang tidak berkecukupan, ayahnya hanya penjual sayur penghasilannya hanya cukup untuk biaya makan sementara biaya sekolah Thea dan yang lainnya menggunakan uang hasil meminjam kesana kemari, sang ayah meninggal saat usia nya menginjak 20 tahun dan semua hutang miliknya menjadi tanggungan Thea. Sekolah pun Thea tidak lulus SMA, bukan tak sanggup membayar biaya sekolah karena Thea anak yang berprestasi tentu beasiswa datang menghampirinya. Namun sayang saat itu Thea terjerumus dalam masalah besar hingga Thea di usir secara tidak hormat dari sekolah nya.

Bertahun tahun Ia lewati, tak ada celah sedikitpun untuk Thea mempertanyakan sang ibu kepada ayah nya atau hingga ia sebesar ini pun Ia tidak pernah mencari tahu keberadaan nya. Walau begitu, masih nampak jelas dalam ingatannya seperti apa rupa ibunya itu.

Thea menghela nafas beratnya, dari pagi hingga malam ia habis kan untuk bekerja di sebuah cafe yang cukup besar dan selalu ramai pengunjung karena letaknya yang strategis dan tentu sangat nyaman. Keberadaan cafe nya berada di pinggir jalan yang bersebrangan dengan taman tentu tempat yang pas untuk menemani waktu senja di temani coffe hangat. Terlepas dari semuanya, yang selalu ada di pikiran Thea hanyalah kerja, kerja dan kerja mencari uang, mendapatkan uang dan membayar hutang. Lalu sekarang untuk apa pemuda itu datang dan bertanya tentang kebahagiaan yang bahkan tidak dirasakan oleh gadis itu.

"Bisa bisa nya dia nanya kaya gitu, kebahagiaan itu ada untuk orang yang bebas, gak kayak gue yang hampir tiap hari jadi buronan depkolektor"

Ting !

Sebuah pesan masuk di ponsel milik Thea.

From : Kak Dika
Udah pulang? Gue tunggu di tempat biasa yah

Thea tersenyum, cowok itu memang sangat memperhatikan Thea, ia selalu mengirim sarapan untuk Thea dan menjemputnya saat gadis itu selesai dengan pekerjaan nya.

Dirinya segera merapikan diri namun pergerakannya terhenti ketika ia mengingat kembali pertanyaan dari pemuda tadi.

"Apa gue bahagia?" Gumam Thea.

Thea merasa sesuatu bergetar dalam dirinya, Thea sangat suka ketika ia mendapat pesan dari Dika ia juga sangat suka ketika Dika menjemputnya ia suka ketika Dika berada di sisinya, melindunginya, menjaganya, dan mendengarkan segala ceritanya. Apa itu yang disebut bahagia? Apa kebahagiaan Thea adalah Dika?.

Di malam yang semakin larut dengan ditemani sang rembulan yang bersinar terang. Thea berdiri tepat dihadapan Dika saat ini, tangan hangat Dika menggenggam erat jemarinya.

Dalam sukmanya Thea terus merapal kan doa mengadu kepada tuhan tentang apa yang tengah ia rasakan. Thea belum siap menerima orang baru dalam hidupnya sebab yang lama pun masih menetap.

****
.
.
.
.

Next

- ALTHEA ASHIVY

- ALTHEA ASHIVY

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- JAYA

- ANDIKA ARSYA PERNAMA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


- ANDIKA ARSYA PERNAMA

- ANDIKA ARSYA PERNAMA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Althea Ashivy - Lee JenoWhere stories live. Discover now