16.

1.5K 157 4
                                    

Sean hari ini ada jadwal cuci darah tapi sepertinya Sean terlambat karena dia masih di sekolah, Sean juga sepertinya lupa mengabari dokter Nathan sehingga dokter Nathan mengiriminya pesan.

Dr. Nathan

:Sean, hari ini ada jadwal
Cuci darah

                      :iya kak, Sean inget
                    
                     :cuma Sean agak telat
                      Karena Sean masih
                      Sekolah

:oh gapapa

:kakak kira kamu lupa

Sean mematikan ponselnya lalu memasukannya ke dalam saku celananya lalu ia bergegas pergi ke kelas karena bel sudah berbunyi, Saat sampai di kelas Juan dan Riki bingung melihat Sean karena Sean terlihat sangat lemas dan pucat.

"Sean, lu gapapa kan?" Tanya Juan

"Emang gua kenapa?"

"Muka lu pucat banget anjir terus lu juga kayak lemes" Jawab Riki

"Gw gapapa kok gak usah khawatir"

Sepanjang jam pelajaran Juan dan Riki terus melihat Sean karena mereka takut terjadi sesuatu kepada Sean. Sepertinya keberuntungan berpihak kepada mereka karena tidak terjadi apa-apa pada Sean, bahkan sampai bel pulang berbunyi Sean tetap baik-baik saja.

Sean membereskan barang-barangnya lalu bangkit dari duduknya dan keluar kelas bersama Riki dan Juan.

"Lu langsung pulang?" Tanya Riki

Sean menggeleng "gua mau ke rumah sakit dulu"

"Cuci darah?" Tanya Juan

Sean mengangguk mendengar pertanyaan Juan.

"Sendiri?" Tanya Riki

"Enggak sama kak Mahesa dia udah nunggu di depan katanya"

Mereka mengangguk mendengar jawaban Sean.

                          ***

Mereka bertiga kini telah tiba di gerbang Sekolah, Sean yang melihat mobil Mahesa berhenti di depannya langsung masuk ke dalam mobil.

"Duluan ya" Ucap Sean

"Yoi" Ucap Juan dan Riki bersama

Mahesa melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

                            ***

Mereka telah sampai di rumah sakit, mereka berdua turun dari mobil lalu masuk ke rumah sakit. Saat di dalam mereka langsung berjalan menuju ruangan dokter Nathan, saat di depan ruangan dokter Nathan Mahesa mengetuk pintunya lalu masuk ke dalam ruangan dokter nathan.

Saat di dalam dokter Nathan mempersilahkan Mahesa dan Sean duduk.

"Silahkan duduk"

Mahesa dan Sean duduk di kursi di depan dokter Nathan. Dokter Nathan menatap Mahesa asing, Sean yang mengerti langsung memperkenalkan Mahesa.

"Perkenalkan ini kak Mahesa temennya kakak Sean"

Mahesa mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan dokter Nathan.

"Mahesa"

Dokter Nathan membalas uluran tangan Mahesa.

"Dokter Nathan tapi panggil aja Kak Nathan karena kelihatannya umur kamu gak beda jauh sama saya"

Mahesa mengangguk sembari tersenyum

Dokter Nathan menatap Sean "ayo Sean kita mulai cuci darahnya"

Sean mengangguk lalu bangkit dari duduknya, begitu juga dengan dokter Nathan yang bangkit dari duduknya.

"Tunggu disini dulu ya" Ucap dokter Nathan kepada Mahesa

Mahesa mengangguk mendengar ucapan dokter Nathan, melihat Mahesa yang mengangguk dokter Nathan tersenyum lalu pergi ke ruangan cuci darah di ikuti Sean di belakangnya.

                           ***

Sudah hampir 3 jam Mahesa menunggu Sean dan akhirnya pintu ruangan dokter Nathan terbuka menampakan dokter Nathan dan Sean, dokter Nathan duduk di kursinya begitu juga dengan Sean yang duduk di sebelah Mahesa.

"Sean, seperti biasa saya akan beri kamu obat jangan lupa di minum ya"

Sean tersenyum, "kak, saya boleh nyerah gak sih?"

Dokter Nathan dan Mahesa terkejut mendengar ucapan Sean.

"Sean, kamu apaan sih ngomong kayak gitu kakak yakin kamu pasti kuat"

"Sean, dengar ya banyak orang yang mengidap penyakit yang sama seperti kamu tapi hidup mereka tidak lama seperti kamu, sekarang kamu lihat kamu tidak seperti mereka kamu kuat Sean"

'Jujur Sean gak sekuat yang kalian kira, Sean capek setiap minggu harus cuci darah terus minum obat' -Sean dalam hati

"Bercanda kak" Ucap Sean

Semuanya lega mendengar perkataan Sean, Mahesa dan dokter Nathan tertawa.

"Kirain seriusan kamu mau nyerah" ucap dokter Nathan

"kakak itu tau kalau Sean itu anaknya kuat dan gak gampang nyerah"

'Gimana kalau Sean bilang sebenernya Sean itu lemah'



















Freak banget ga sih chap kali ini?

maaf chap kali ini pendek:(

Jujur aku ngetik ini sambil kepikiran jake

I'm so proud of jake

Dia pinter banget sembuyiin kesedihannya

Aku yang liat dia nangis aja langsung ikutan nangis

Sekian dulu untuk chap kali ini

Jangan lupa vote dan komen

See you:)

Sunshine || Kim sunoo [END]Where stories live. Discover now