[Bersama]

3 2 9
                                    

Nemesis berlari cepat mengejar layangannya yang putus di lapangan sekolah. Sang gadis tak mempedulikan orang-orang yang telah ia sambar sedaritadi. Sampai seorang pemuda yang sedang memakan mie cup berikutnya ia tabrak, mereka tumbang bersama.

"Astaga ya ampun, demi apa? Mie ku.." Sembur Kiro menatap mie Cup-nya yang jatuh mengenaskan.

"Kamu sih! Jalan kok ga lihat-lihat? Lepas kan jadinya tuh layangan!" Balas Nemesis lebih garang.

"Loh kok ngamuk? Yang nabrak siapa coba?"

"Situ pegang makanan jalannya di tengah-tengah, ogeb!"

"Dih?"

Nemesis bangkit berdiri kabur tak ingin mengganti rugi mie sang pemuda. Tak terima, pemuda yang dikenal satu sekolah sebagai Kiro ini bergegas mengejar sang gadis untuk meminta pertanggung jawaban.

Dan akhirnya di sini lah mereka..
Ruang BK..

"KALIAN INI, BISA-BISANYA DUA ORANG BIKIN PUSING TUJUH KELILING!" Hardik guru BK "TENGOK TUH TANAMAN SEKOLAH! HABIS GEPENG KAKI BERDOSA KALIAN INJAK-INJAK GARA-GARA KEJAR-KEJARAN!"

Nemesis dan Kiro duduk di depan guru tersebuk dengan sedikit tertunduk.

"KAU NEMESIS! SISWI BOBROK. BERAPA KALI PULANG-BALIK MASUK BK KAMU?! LA-"

"Aku yang salah, bu," Potong Kiro "eh.. aku menjahili Nemesis dan membuatnya kesal." Pemuda itu keringat dingin menunggu balasan sang guru. Di sisi lain Nemesis menatap tak percaya akan sikap spontan Kiro yang berhasil membuat rona merah muda pudar pada wajahnya.

"Oh, tumben kau nakal nak. Ya sudah.. kalian bebas kali ini. AWAS AJA KALAU NAKAL LAGI!" Guru BK itu mencatat sesuatu lalu menyuruh mereka keluar dari ruangan.

Di luar ruangan siswa dan siswi banyak yang berkumpul dan menguping segera bubar.

Setelah keluar ruangan, Nemesis melirik badan pemuda yang lebih tinggi di sampingnya. Niat mengucapkan terimakasih atas jasanya, Kiro malah bergegas pergi selepas sempat melihat layar ponselnya cukup lama.

.

Bel istirahat kedua berbunyi, Nemesis sedari tadi bolak-balik seakan kesasar sambil memegang sebuah mie cup di tangannya. Pandangannya tertuju pada satu orang yang ia sasar. Segera ia berlari sebelum orang itu menghilang.

Ia menarik lengan sang pemuda yang membuatnya terkejut dan berhasil mengalihkan pandangannya pada Nemesis. Sebenarnya beberapa teman ada bersama sang pemuda, tetapi tak akan menghalangi Nemesis untuk menuntaskan misi ini.

"Anu ini.. aku mohon- ahh! Terima saja!" Nemesis menyodorkan mie cup tersebut tepat di depan wajah sang pemuda.

Pemuda itu tertegun beberapa saat sebelum tersenyum dan menerima pemberian sang gadis. "Terimakasih Nemesis."

"Nah sudah, aku sudah bertanggung jawab! Dan ya.. sama-sama uh.." Nemesis menatap Kiro, ia memberikan senyum kecut.

"Kau tak tahu namaku? Ah.. Kiro. Namaku Kiro," balas Kiro mempertahankan senyumannya.

"Ya Kiro! Sama-sama Kiro!" Gadis berkepang serta bernetra magenta itu membusungkan dadanya.

"Ciee Kak Kiro, dah ada gebetan srepet srepet slebeew~"

"WEY, MASUKLAH! JANGAN JADI NYAMUK!" Sebuah tangan menarik paksa adik kelas yang menggoda kedua pasangan itu.

...

Sunyi menerpa mereka beberapa saat. Netra biru langit milik Kiro bertemu dengan Nemesis, Nampak jelas rona merah pada keduanya. Sang pemuda sekali lagi memberi senyum tulus, membungkuk lalu pamit menyusul kedua adik kelas.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 07, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

𝙶𝚞𝚍𝚊𝚗𝚐 𝙺𝚒𝚜𝚊𝚑Where stories live. Discover now