Hanifah In Fantascroller Academy

42 10 5
                                    

Ini akan terdengar cukup membosankan, kalian tahu tipikal seseorang yang sekolah, belajar, kembali ke kamar asrama, sekolah lagi, dan begitu seterusnya seperti roda yang berputar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini akan terdengar cukup membosankan, kalian tahu tipikal seseorang yang sekolah, belajar, kembali ke kamar asrama, sekolah lagi, dan begitu seterusnya seperti roda yang berputar. Sampai, teman baikmu yang kelihatan setengah gila mencoba menarikmu dalam masalah.

Oke, pertama-tama perkenalkan, namaku Hanifah, tapi orang-orang lebih suka memanggilku Annie. Aku seorang Witch. Yup, that witch. Tunggu, tidak! Jika kalian memikirkan hidup panjang, wajah jelek, memakan anak-anak, itu bukan aku.

Aku bersekolah di Fantascoller Academy, sekolah khusus untuk orang-orang sepertiku. Well, bukan hanya Witch saja yang bersekolah di sini. Di tengah lapangan kalian akan sering melihat para manusia serigala saling bergulat, dilorong para vampir mondar-mandir, mereka lebih memilih menjauhi ruangan terbuka karena ini masih siang hari.

Selain itu, penyihir di sini dibagi menjadi berbagai kelas, misalnya aku seorang Witch. Lalu ada Wizard, Warlock, Mage, Sage, Enchanter, dan sudah kukatakan kalian akan pusing karena terlalu banyak jenisnya. Intinya, kami sama-sama mempraktikkan ilmu sihir dan mempelajarinya, kami tidak diberkahi kehebatan itu dari lahir. Namun ada satu jenis penyihir yang memiliki berkah itu dari lahir, yaitu para Sorcerer. Mereka tidak perlu repot-repot menghapal atau mempelajarinya, yang mereka lakukan hanyalah belajar untuk mengendalikan sihirnya sendiri.

Menurut buku sejarah sihir, para Sorcerer memiliki darah keturunan elf dan peri. Di mana kedua kaum itu adalah seorang pemagis murni, namun keberadaannya telah hilang karena peradaban. Karena itu pula kalian akan sangat jarang menemukan para Sorcerer, kebanyakan dari mereka adalah anggota kerajaan, di mana untuk mempertahankan keturunan, mereka harus menikah dengan sesama Sorcerer lainnya.

Sedangkan di Akademi ini hanya ada enam Sorcerer, dua di antaranya adalah anggota kerajaan, sisanya keluarga super kaya dengan harta berlimpah. Ya, tidak jauh berbeda dari anggota kerajaan, mereka sama-sama mewarisi kekayaan.

"Annie!" panggil sebuah suara dari belakangku. Rambutnya ikal sebahu dan berwarna merah terang, dia memegang setumpuk buku selagi menghampiriku.

"Talihta, untuk apa buku sebanyak itu?" tanyaku sembari membantunya membawa beberapa buku.

"Kelas Profesor Gregory, aku ketinggalan dua kelas karena sakit," jawabnya. Sebagai seorang Necromancer, Talitha bukan seseorang yang ingin kau ajak untuk bermusuhan. Bayangkan, jika dia memunculkan makhluk-makhluk yang sudah mati untuk mengganggumu. Aku tidak mau jadi yang pertama dalam sejarah menjadi seorang zombi.

Di depan kelasku, kuserahkan buku pada Talitha karena kami harus berpisah sampai di sini. Saat aku masuk, kelas sudah ramai dengan desas-desus dari sana-sini. Aku yang tidak menyukai gosip, lebih memilih untuk tidak ikut dalam obrolan siapa pun dan duduk di belakang tanpa memedulikannya.

Tidak lama setelah kubenamkan wajah di atas meja, Profesor Mcconaughey muncul. Di belakangnya, enam Sorcerer terlihat mengekor. Tipikal anak-anak orang kaya, pakaian mereka terlalu mencolok untuk siapa pun di ruangan ini. Hanya pada saat hari berseragam mereka akan terlihat seperti murid biasa, setidaknya sampai kau melirik sepatu mahal yang mereka kenakan.

FANTASCROLLER : SIDE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang