29 November 2021 - Han

26 0 0
                                    

Time flies, people change..

Semakin dewasa, aku sadar kalau semuanya banyak berubah.

Sahabat-sahabat yang dulu dekat, berbagi cerita, berbagi tawa, satu persatu mulai menghilang.

Entah karena kesibukannya.

Entah karena dunia barunya.

Entah karena mendapat teman yang baru.

Walaupun rupa kalian jarang terlihat lagi, tawa kalian jarang terdengar lagi, aku selalu percaya kalau kalian akan selalu baik-baik saja, kalian akan selalu bahagia entah dimana pun itu.

Mungkin kalian untuk beberapa saat lupa dengan keberadaanku, lupa untuk bertegur sapa denganku, tapi percayalah aku akan selalu menyambut hangat ketika kalian mau untuk menghampiriku lagi.

Sempat beberapa hari lalu aku sedih karena salah satu dari kalian, tempatku banyak bercerita mulai menunjukan perubahan sikap.

Dia seakan tidak banyak peduli lagi dengan ceritaku.

Jujur aku sedih.
Aku kecewa.

Tapi mau tidak mau aku harus mengerti kalau dia sudah punya kesibukan baru, tanpa membantu meredakan perasaan kecewaku.

Mau tidak mau, aku terpaksa harus mengerti kondisi persahabatanku sekarang ini dengan lapang dada.

Sahabat yang menghilang tanpa kabar atau sahabat yang berubah sikapnya, sudah menjadi hal lumrah yang terjadi di umurku sekarang.

Hal lumrah yang membuatku sedih.

Karena apalagi kan yang bisa membuat hubungan persahabatan terasa menyedihkan selain dua hal itu?

.

.

.

29 Oktober 2021

Ternyata aku salah.

Aku sadar kalau masih ada satu hal yang terlewat.

Hal yang baru saja, baru beberapa jam lalu diingatkan kembali oleh Tuhan.

Justru bukan karena perubahan sikap mereka atau kehilangan kehadiran fisik mereka di hadapan kita yang membuat persahabatan terasa menyedihkan.

Tapi ketika salah satu dari mereka yang dipanggil mendadak oleh Yang Maha Kuasa.

Semuanya terjadi secara tiba-tiba.

Kenapa?

Kenapa harus semendadak ini?

Kenapa kamu harus pergi tanpa sempat kita bertemu lagi, Han?



Corat - Coret DanilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang