00.02

3K 389 62
                                    

#SPAM NEXT DISINI BIAR HARI INI DOUBLE UPDATE (◍•ᴗ•◍)❤

Rumor beredar dengan cepat,kabar putri bungsu duke yang misterius dirumorkan sakit dan dikucilkan keluarganya menjadi topik hangat untuk dibahas.

Para pelayan bergantian membersihkan kediaman jena yang terlihat kotor yang kini sudah bersih,namun sang pemilik kamar hanya berdiam diri dikamar miliknya memilih tidur tanpa mau minum ataupun makan.

Sesuai perintah felix, penerimaan pelayan baru telah bekerja dikediaman jena.makanan hangat dan nikmat tersaji dengan indah namun jena memilih memejamkan matanya tanpa mau memakan maupun meliriknya.

"Apa ayah tidak ingin menjenguknya."felix bersuara ketika acara makan malam nya selesai,ini hari kelima dimana terakhir kali dia melihat jena untuk pertama kalinya dan lima hari sudah jena mogok makan.

"Dia tidak sepenting itu kak,kenapa kau terlihat peduli."Delion Zero Jahendra anak ketiga duke yang baru menyelesaikan pelatihan akademi sebagai ksatria kerajaan mencemooh pembicaraan kakak keduanya yang menggangu selera makannya.

"Aku peduli karena dia adiku."felix menekan perkataan nya sambil menatap tajam delion.

"Apa dia separah itu hingga harus dijenguk."duke bertanya dengan tampang datarnya,tidak terlihat terganggu dengan pertengkaran kedua anaknya.

Felix berdecih sinis lalu menatap ayahnya sinis."tidak salah jika jena memilih untuk mati dan bertemu ibu, keluarga nya saja tidak peduli padanya."

Beranjak dari kursinya felix meninggal sang ayah dengan adiknya diruang makan sedangkan sang putra sulung tak terlihat batang hidungnya.

***

"Jika saja kau mati,istri ku pasti masih disini bersamaku.suatu kesalahan memilih mempertahankan mu ketika dalam kandungan jena."

"Kau bahkan membuat putra-putra ku menjadi menderita karna tidak mendapatkan perhatian dari ibunya."

"Kau egois, seharusnya kau mati saja!"

"Hah,,,,hah!"

Jena menatap atap kamarnya yang terlihat bersih lalu mengusap sudut matanya ketika merasa setitik air mata muncul karna mimpi buruknya.dia terlalu takut untuk tidur kembali,jadi dirinya hanya bisa duduk bersandar pada tempat tidurnya sambil menatap langit malam yang gelap.

Tubuhnya terasa mati raja, demamnya tidak pernah turun dan suatu keajaiban jeslyn masih hidup karna tidak makan maupun minum sejak lima hari yang lalu walaupun felix sering menjenguknya dan berusaha menyuapinya makan namun semuanya berujung sia-sia.

"Aku hanya ingin mati."jena bergumam lirih lalu menunduk pelan merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya sebelum akhirnya jatuh mengenai gaun tidur berwarna putih miliknya.

"Uhuk."jena tertawa miris,ini akhirnya. dia akan mati bukan?.

Darah di hidung dan sekitar mulutnya yang jatuh mengenai gaun dan tangannya membuat Jena menatap nya lama kembali mengenang akhir kematian yang dilumuri banyak darah dari dirinya sendiri.

"Jena."

Jena menoleh dan terpaku sesat saat melihat ayah nya berada dipintu masuk kamarnya dengan ekspresi datar andalan miliknya.

"Tuan duke..."suara jena tercekat kala kepalanya dilanda pusing dan ingatan menyedihkan berlalu lalang dalam otaknya.

"Aku—aku akan mati,aku akan bertemu ibu."suara jena mengecil karna rasa sakit pada tenggorokan nya sebelum akhirnya kembali batuk darah dan hal terakhir yang dia ingat sebelum kesadarannya hilang adalah.

Ayahnya yang masih menatapnya datar tanpa mau meraih untuk menolong.

'jena terlalu menyedihkan berharap bahwa ayahnya peduli padanya.'

***
Horee chapter 2 nya udah aku update,seneng banget bisa nyapa kalian lagi hihi.

Makasih buat target 10 komentar nya yang udah terpenuhi dichapter satu (◍•ᴗ•◍)❤ seneng banget deh😍❣️.

Gimana nih ada salam  yang mau kalian sampein buat mereka nggak? misalnya buat.

Jena?

Pelayan emma?

Duke Jahendra?

Dokter felix?

Ksatria Delion?

Atau buat aku juga boleh😍?

TARGET !!!

15 KOMENTAR !!!


#SPAM NEXT DISINI BIAR HARI INI DOUBLE UPDATE (◍•ᴗ•◍)❤


🌼 : apa aku layak bahagia?Where stories live. Discover now