2. Bertemu Setelah Sekian Lama

870 93 17
                                    

Chapter 2 : Bertemu Setelah Sekian Lama

"Jadi kapan sepupu tersayangku itu akan datang, Takashi-san?" Tanya Tobio dengan rahang bergerak naik turun mengunyah roti panggang untuk sarapannya.

Takashi yang duduk tak jauh dari dirinya menjawab, "mungkin siang nanti, ada apa?"

"Eh~? Jadi masih nanti?"

Takashi menatap Tobio dengan menyidik. Dia tahu tuannya ini pasti merencanakan sesuatu.

Semoga bukan hal yang bodoh.

"Apa? Apa natap kayak gitu?"

Takashi sedikit tersentak, kemudian menggeleng. "Apa yang Tobio-sama pikirkan?"

"Tidak ada. Aku hanya kepikiran untuk menjemputnya di sekolah. "

"Oh.."

"Ohiya Takashi-san.."

"Ada apa?"

"Dimana kau menaruh semua earring-ku?"

Takashi menjawab dengan santai, "di wardrobe, semua sudah aku simpan disana."

Tobio mengangguk. Selesai makan dia pergi ke kamar. Dia masuk ke ruangan wardrobe-nya dan melihat sekeliling. Kanan kirinya penuh dengan barang entah itu sepatu atau pakaian yang Tobio miliki. Di depan terpampang cermin raksasa yang mencetak jelas refleksi dirinya dari atas sampai bawah.

Tatapan mata Tobio kemudian berpindah ke samping, ada meja berlapis kaca disana. Ketika Tobio melihat lebih dekat, muncul percikan sinar dalam matanya. Dia dapat melihat semua koleksi tindiknya berjejer rapi di dalam.

Tobio menggeser penutup kaca. Dia lalu mengambil beberapa earring. Satu anting rantai berwarna perak dipasang ke cuping kanan kemudian di kaitkan pada daun telinga. Lalu mengambil dua stud piercing berwarna hitam dan perak dipasang pada cuping kanan. Kemudian mengambil dua anting lagi untuk dipakaikan pada daun telinga bagian atas di kanan maupun kiri.

Setelah selesai dengan telinga, Tobio kemudian menjulurkan lidahnya. Benda kenyal berwarna merah muda kemudian terlihat. Ada bulatan kecil berwarna perak berada ditengah lidah. Merasa tidak ingin mengganti tindik lidahnya, Tobio mengulum kembali lidahnya dan menutup meja penyimpanan tindiknya.

Total tindik yang dimiliki Tobio adalah tujuh. Lima di telinga kanan, satu di telinga kiri, lalu satu lagi di lidahnya.

Dia kemudian berjalan ke samping, melihat-lihat baju yang sudah tergantung rapi.

"Uhm..." Gumam Tobio tampak berpikir. Dia mengambil kaos polos warna putih, lalu kemeja kotak-kotak berwarna biru tua dengan bawahan celana denim pendek berwarna gelap.

Melihat pada cermin lagi, Tobio merapikan sedikit rambutnya. Semenjak tinggal di Italia, dia malas untuk memotong rambut. Jadi, sekarang sudah lumayan menutupi dahi bahkan hampir mengenai mata.

Setelah selesai, dia keluar dari kamar dan langsung menuju keluar. Disana sudah ada Takashi didalam mobil. Tanpa menunggu attendant-nya membukakan pintu, Tobio langsung masuk.

"Sudah siap Tobio-sama?"

Tobio menyilangkan kakinya, dan bersender santai.

"Ya."

Mobil pun berjalan. Setelah keluar dari wilayah mansionnya, barulah Tobio melihat keluar jendela.

"Tidak banyak berubah ternyata."

He's Mine, Only! - Soulmate AUWhere stories live. Discover now