MULAI

172 47 28
                                    

⚠Perhatian⚠

⚠Harap tenang dan lihatlah di sekitarmu sebelum membaca, agar tidak ada pembaca gelap yang menumpang👻⚠

Canda guys😅🙏


Happy Reading



"Aku menemukanmu, aku menemukanmu... Jadi ikutlah denganku!"

"AAAAAAKH"

Suara teriakan di ruangan sebelah semakin membuat Farhan gemetar hebat ditambah lagi dengan sentuhan dingin yang masih bertengger di pundaknya dan terus mengguncangnya, hingga akhirnya ia terjatuh dan menatap sosok yang kini berada di hadapannya.

"Fenly?" Ucap Farhan seolah tak percaya dengan sosok yang berada di hadapan saat ini. Sepupunya yang selama ini sangat ia khawatirkan

"Lo kemana aja? Lo bikin gue khawatir tau gak?" Ucap Farhan dengan hati kesal sekaligus bersyukur hingga membuatnya kembali menangis

"Harusnya gue yang nanya... Lo kemana aja kenapa ninggalin gue sendirian, mana ninggalin gue di dalam hutan lagi," tutur Fenly yang sontak membuat Farhan terkejut seketika

Hutan? Farhan bahkan tidak pernah ingat bahwa ia pernah berada di hutan, hal terakhir yang ia ingat adalah Fenly berada di sampingnya dan ia yang akhirnya terbangun di dalam sel bersama Shandy dan Gilang.

"Terus kenapa... lo bisa ada di sini?" tanya Farhan bingung dan langsung bersiaga jikalau sosok di hadapannya saat ini bukanlah sepupunya yang asli. seketika ingatannya kembali ke saat di mana ia dan yang lainnya menyusun rencana. Ia teringat peringatan yang Ricky berikan padanya.

"Ada hal yang harus kalian ingat, para penjaga atau pencari bisa membaca pikiran kita, dengan begitu mereka akan dengan mudah menirukan wujud dari sosok yang sangat kita pikirkan saat itu... Berhati-hatilah jika kalian tiba-tiba bertemu dengan seorang yang tidak mungkin kalian temui di sini, lari lah atau tutup mata kalian dengan rapat... Jangan lihat dia, jangan dengar dia dan jangan ikuti dia," ucap Ricky mengingatkan

Tubuh Farhan semakin melemas seketika disaat, sosok dihadapan itu mulai tersenyum lebar hingga senyumannya merobek kedua pipinya, dan memutar kepalanya hingga dagunya menjadi di atas berhadapan langsung dengan mata Farhan, hal itu sontak membuat Farhan langsung menutup mulutnya seketika, dan berusaha sekuat mungkin untuk tidak berteriak.

"Tapi kalian tenang saja, mereka tidak akan membunuh kalian, mereka hanya akan menakut-nakuti kalian dan membuat kalian berteriak agar pemeran utama dalam permainan ini dapat menemukan kita dengan mudah... Ingat kontrol detak jantung dan juga deru nafas kalian, karena dia dapat mendengarnya," ucap Ricky yang kembali teringat oleh Farhan sehingga membuatnya berusaha sekuat mungkin untuk mengontrol detak jantungnya yang berdetak kencang karena rasa takutnya.

"Bang ayo pulang, Aji pasti udah nunggu.... Hahaha," ucap sosok itu yang di akhiri tawa menyeramkan

"Gimana gue bisa tenang kalau kayak gini?" Ucap Farhan dalam hatinya.

Air matanya kini telah mengalir deras namun ia tetap membekap mulutnya dan mencoba mengatur nafasnya, bahkan kini Farhan telah membuka jaketnya dan mengikat jaket itu di mulutnya agar ia tidak dapat berteriak. Akhirnya Farhan pun kembali meringkuk di pojokan dan membelakangi sosok menyeramkan itu serta mencoba untuk tidak menghiraukannya.




"Kayaknya bener ini ruangannya deh," gumam Gilang saat memasuki ruangan yang sudah Ricky sarankan untuknya.

BLACK DOOR ✅Where stories live. Discover now