BOARDING SCHOOL 36

246 38 4
                                    

Dengan wajah yang berseri-seri kedua gadis itu kembali ke asrama. Walaupun tidak saling bergandengan namun kebahagiaan jelas terlihat dari keduanya. Mereka memutuskan untuk kembali menyembunyikan hubungan mereka kecuali pada sahabat dekat keduanya. Ryujin dan Jisu hanya perlu bersabar hingga waktunya tepat untuk bisa bebas menikmati hubungan mereka saat ini.

"Kamu istirahat yah." Ucap Ryujin ketika mereka telah berada di depan kamar Jisu. Gadis yang di ajak bicara mengangguk dan tersenyum hingga tercipta eye smile di wajahnya. Sangat cantik dan Ryujin suka itu.

"Kamu juga, setelah sampai kamar langsung istirahat."

"Siap." Ryujin menunjukkan gaya layaknya orang memberikan hormat pada inspektur upacara.

Suasana asrama malam itu sudah sangat sepi. Sepertinya semua siswi telah masuk ke kamar mereka untuk bersiap istirahat. Namun dua gadis yang tengah dimabuk asmara itu masih saja tidak mau berpisah satu sama lain. Mereka justru saling bertatapan dan saling bertukar senyuman. Tidak menyangka hari ini akan datang menjadi kebahagiaan keduanya.

"Kalau begitu aku naik dulu."

"Oke, selamat malam." Jisu tersenyum, lalu Ryujin segera melangkah menuju anak tangga.

Namun belum sempat menginjak anak tangga pertama Jisu kembali memanggil gadis berambut sebahu itu. "Ryujin."

"Iya?"

Jisu mendekati Ryujin lalu ia melihat disekeliling mereka memastikan bahwa asrama benar-benar telah sepi. Setelah meyakini suasana saat itu sudah sepi, Jisu pun melancarkan aksinya yang telah ia pikirkan sedari tadi.

Cup

Satu kecupan mendarat di pipi Ryujin. Tubuh Ryujin membeku, tetapi Jisu justru tertawa kecil melihat ekspresi wajah sang kekasih. Saat Ryujin masih terdiam, Jisu dengan cepat kembali ke kamarnya. Takut ada yang melihat mereka.

Ryujin menyentuh pipi kirinya yang di cium Jisu. Wajahnya memerah dan ia merasa wajahnya memanas. Ia sangat bahagia, bahagia yang luar biasa.

Dan sedetik kemudian gadis itu pun memutuskan kembali ke kamarnya di lantai dua. Dengan wajah yang memerah dan senyum yang terus merekah di wajahnya. Jika ada yang melihat bagaimana Ryujin sekarang, mungkin akan berpikir gadis itu sudah tidak waras.



Ryujin masuk ke kamarnya dengan sangat kegirangan. Ia bernyanyi dan menari layaknya sedang berada di atas panggung pentas. Sampai-sampai sapu yang terdapat di kamar itu pun ia jadikan sebagai properti tambahan. Yeji dan Chaeryeong yang sedang asik ngobrol dibuat terkejut dan keheranan melihat tingkah sahabat mereka itu.

"Yak, bodoh. Kau sudah tidak waras?" Teriak Yeji, namun Ryujin tidak menghiraukannya. Ia justru menarik Yeji dan mengajak si sipit itu menari bersama.

"Yak, Shin Ryujin. Kau ini kenapa? Hentikan."

"Aku sedang bahagia, teman-teman."

Kedua sahabatnya semakin tidak mengerti dengan sikap Ryujin. Tiba-tiba saja Ryujin menghentikan aksi menarinya dan menghampiri Chaeryeong dan memeluk gadis itu.

"Yak, Ryu. Aku tidak bisa bernapas." Chaeryeong memukul lengan Ryujin dan Ryujin pun melepaskan pelukan dengan wajah yang masih tersenyum aneh. "Ada apa sebenarnya? Kenapa wajah mu sangat senang seperti itu?"

"Teman-teman ku tercinta. Malam ini aku umumkan, aku dan Jisu telah kembali berpacaran."

"Apa?" Ucap Yeji dan Chaeryeong bersamaan. Mereka jelas saja semakin terkejut mendengar apa yang baru saja Ryujin katakan.

"Kau berhalusinasi yah?" Tanya Yeji iseng.

"Enak saja halusinasi. Ini nyata bodoh."

"Bagaimana bisa, Ryu?" Chaeryeong pun semakin penasaran. Ia semakin mendekat kan duduknya dengan Ryujin.

"Yah jelas bisa. Ini kan Shin Ryujin pacarnya Choi Jisu."

Kalian tau bagaimana ekspresi wajah Yeji dan Chaeryeong sekarang?

Mendengar perkataan Ryujin barusan, membuat keduanya merasa mual karena teman mereka yang satu ini sudah menjadi seorang budak cinta.




.

Ryujin POV

Pagi telah tiba. Aku sungguh terbangun dengan perasaan bahagia. Hari baru antara aku dan Jisu akan kembali dimulai. Walaupun kami masih harus menyembunyikan hubungan ini. Aku hanya tidak ingin jika orang-orang tau hanya akan membuat masalah terulang antara aku dan Jisu.

Setelah bersiap-siap dengan seragam sekolah ku, aku pun keluar dari asrama lebih dulu untuk menuju ruang makan, kami berjanji untuk bertemu disana saat siswi lain masih bersiap-siap dengan urusan mereka.

Begitu aku masuk ke ruang makan, senyumku seketika semakin lebar. Rupanya gadis ku sudah ada disana. Ia sedang asik membaca novel sampai-sampai tidak menyadari kehadiran ku disini.

Aku pun mendekatinya dan memberikan 1 ciuman di pipinya. Itu membuat Jisu terperanjat dan hampir saja memukuli aku dengan novel nya.

"Yak...kamu membuat ku terkejut." Protes Jisu. Wajahnya sangat imut dan lucu saat ini.

Ryujin hanya tertawa,"Maaf, lagi pula kamu, aku sudah disini tapi masih asik dengan novel itu? Memangnya seseru apa cerita novel itu?"

Jisu mendekat kan wajahnya pada ku. Itu membuat ku merasa gugup. "Rahasia."

Aku memicingkan mata ku dan membalas sikap jahilnya pada ku tadi. Kini aku pun membalas dengan mendekatkan wajahku padanya. Mungkin saat ini wajah kami hanya berjarak beberapa centimeter saja. "Apakah aku tidak boleh tau apa yang dibaca oleh pacarku?"

Wajah Jisu memerah, aku yakin sekarang dia sedang menahan rasa malu. Dan jujur saat mengucapkan itu jantungku berdebar sangat kencang. Pandangan ku menelusup setiap inci wajah cantiknya. Matanya yang indah dengan warna yang kecoklatan. Pipinya yang putih bersih, hidungnya yang mancung dan pandangan ku berakhir di bibirnya yang kecil dan berwarna merah muda.

Aku merasa Jisu tau kemana arah pandangan ku. Ia menutup matanya seakan memberiku izin untuk melakukan itu. Aku yang di beri kesempatan pun semakin mendekat kan wajah kami. Aku mengecup nya. Bukan bibir, melainkan hidung nya. Jisu membuka matanya saat merasakan wajah ku menjauh. Tatapan kami bertemu, dan dari sana aku dapat melihat seakan ia bertanya mengapa aku tidak melakukan itu.

"Tidak sekarang, Jisu-ya. Aku tidak ingin bersikap kurang ajar pada mu. Kau tau aku mencintaimu bukan?" Jisu mengangguk. "Tidak sekarang. Aku akan melakukan itu nanti."

Mata Jisu terlihat berkaca-kaca, entah apa yang di pikirannya. "Hei, kenapa? Kenapa matamu berkaca-kaca seperti itu, hmm?"

"Kau benar-benar memperlakukan ku dengan baik, Ryujin. Bahkan saat aku memberikan mu izin pun kau tidak ingin melakukannya. Aku tidak pernah merasa begitu dicintai sebelumnya. Aku juga mencintaimu."

Ryujin tersenyum, ia mengusap kepala Jisu dengan lembut. "Oh iya, bagaimana kamu dengan Minju? Apa kalian sudah berbaikan?" Tanya Ryujin.

"Humm, Minju meminta maaf pada ku semalam. Dan kami memutuskan untuk menjadi teman."

"Aku senang mendengarnya, setidaknya itu bisa membuat hubungan kita terasa sedikit tenang."

Jisu kembali tersenyum sampai-sampai matanya seperti sudah menghilang. Tidak lama setelah itu dari luar ruang makan terdengar suara langkah kaki para siswi yang sepertinya akan sarapan. Aku pun pergi dari kursi dimana aku dan Jisu duduk tadi. Kami bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.



~Bersambung~

~Bersambung~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cute😍

Boarding School [ Ryujin & Lia ] TamatWhere stories live. Discover now