▪𝐭 𝐮 𝐣 𝐮 𝐡▪

241 12 0
                                    

" Wehh kau okay ke ? Kenapa kau datang sini nangis nangis ni ? Nasib baik aku kat sini " Tubuhnya dipeluk Puteri . Belakang badan Puteri diusap . Sakit apabila melihat sahabatnya menangis .

" Hiks hiks Mia da - dan Da - nish hiks bu - at ben - benda tak senonoh bela - kang aku " Bella tergamam . Dia memang tahu dari dulu Mia ni ada niat . Takkan sebab Puteri sakit dia nak tinggal kat situ . Tak logik okay , sebelum Puteri kahwin Mia tak pernah melawatnya .

" Sabar babe " Dia geram . Geram dengan ulat bulu dua orang itu . Esok akan terjadinya perang dunia ketiga . Tunggu je lah .

" Dah sekarang ni kau rehat " Puteri menganggukkan kepalanya . Baru beberapa langkah , Puteri terpengsan .

" Puteri ! " Sekujur tubuh yang terbaring itu didekati . Pipi Puteri ditampar lembut . Telefon di atas meja diambil . Nombor abangnya dicari .

***

TOK TOK TOK

" Aish siapa pula yang kacau tidur aku ni " Mulutnya yang menguap ditutup dengan tapak tangan . Langkah terpaksa diatur ke arah pintu . Matanya disapa wajah Bella , kawan isterinya .

" Wauu baru bangun . Penat sangat ke buat projek semalam ? " Senyuman sinis diukar di bibirnya . Ni kalau aku sepak ke dinding runtuh rumah ni .

" Kau cakap apa ni ? " Bella menutup mulutnya . Pura pura terkejut . Dah macam kucing berak sembunyikan tahi gunakan pasir gula pula dia ni . Aku tibai je peribahasa yang memang ada dalam otak aku .

♡︎

SETIA YANG DIKHIANATI [ C ]  Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum