Chapter 1 Season 2

4.1K 338 64
                                    

Tidak terasa waktu begitu cepat, Xiao Fan berpikir dia baru saja mengerjakan tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak terasa waktu begitu cepat, Xiao Fan berpikir dia baru saja mengerjakan tugasnya. Sekarang dia harus kembali berkutat dengan berkakas magangnya. Semenjak lulus dari universitas Xiao Fan bekerja di sebuah perusahaan.

"Hmb. Aku jadi merindukan buntalan alpha itu." yang dimaksudnya kali ini tentu saja si kecil Wei dan Shi. Dua alpha kembar yang dimana-mana selalu bertengkar.

Suara berisiknya selalu dirindukan Xiao Fan. Biasanya anak-anak itu akan menempeli paman Alphanya ini untuk bergurau. Sekarang dua anak itu sudah masuk di Taman kanak-kanak. Setiap pagi Zhan yang mengantarnya. Dan pulang dijemput sang paman.

Xiao Fan sangat menyayangi buntalan Alphanya. Di dekat mereka membuat hatinya menghangat. Dia begitu gemas setiap pipi yang dipegangnya. Tambun dan berisi. Si Alpha Wei yang lebih dekat dengannya sementara Shie jarang berinteraksi dengannya. Entah? Xiao Fan juga bingung.

Mungkin hanya perasaannya saja. Tidak mungkin Xiao Fan melihat makhluk itu. Lihat saja jika berani menampakkan wajahnya dihadapan Xiao Fan, tidak akan segan-segan Xiao Fan mencekik lehernya.

"Sstt. Jangan dipikirkan. Hanya hantu!" Xiao Fan menggelengkan kepalanya. Matanya dipejamkan supaya bayang-bayang orang itu hilang. Mana mungkin dia memikirkan seorang pembunuh.

Kakinya berjalan menyusuri trotoar. Hari ini sangat cerah. Memang panas terik di siang hari banyak yang menghindari, tapi Xiao Fan tidak merasa kepanasan.

Di belakang sana, mata tajam tanpa berkedip mengintai Xiao Fan. Tubuh tegapnya berdiri dibawah naungan pohon rindang. Angin sepoi-sepoi meniupkan poni panjangnya. Sorot mata penuh kerinduan menyelimuti pupilnya.

Disisi lain Xiao Fan merinding merasakan aura tidak nyaman di sekitar kantor. Langkahnya gontai tiba-tiba karena pusing melanda kepalanya. Pandanganya berubah buram kemerahan. Seingatnya dia tidak sedang mengonsumsi alkohol tapi dia merasa panas di dadanya.

"Sial, apa aku datang rut?" kursi di pinggir jalanan menjadi tujuannya. Rasa sesak semakin menjalar di rongga dada.

Terbatuk sebentar, lalu meminum air mineral dari tas kerjanya.

Tetap saja hawa panas melanda tubuhnya.

Sinar mentari yang menyinarinya tampak redup. Seseorang sedang berdiri di depannya.

"Butuh bantuan?"
Xiao Fan mencium feromon omega dari orang di depannya.

"Maaf, sepertinya feromonmu menyebar. Kau alpha?"
Tanya wanita di depannya.

Xiao Fan menyadari feromonnya menyebarpun segera bangkit dan berjalan lagi. Omega wanita itu kembali mengikutinya. Ingat wejangan sang kakak jika jangan macam-macam dengan omega.

"Hei, aku bisa membantumu."

"Aku baik. Silahkan lanjutkan kegiatanmu."

Wanita itu teguh meraih tangan Xiao Fan. "Aku tidak bisa meninggalkanmu begitu saja. Ikut aku."

I Need My Alpha (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang