42. Petunjuk?

483 29 4
                                    

Nisa pergi kekamar, entah mengapa dirinya saat ini sangat merindukan putranya raihan

Nisa mengambil foto yang berada diatas meja, itu adalah foto dirinya raihan dan dimas saat raihan sudah berusia 2 bulan

"Umi rindu kamu sayang"lirih nisa

Dimas yang berdiri diambang pintu mendengar sang istri menangis dan juga mengucapkan kata rindu untuk putra mereka

"Andai aku ngga pernah mengenal rania. Rumah tangga ku dengan nisa pasti sangat bahagia"ucap dimas

•Dua Hari Kemudian

#Pagi

Nisa menghampiri dimas yang duduk dibalkon kamar mereka. Nisa sebenaran ragu untuk mengungkapkan ini namun ia harus mengungkapkan pada suaminya

Nisa tepat berdiri dibelakang dimas

"Kamu mau ngomong apa sayang?"tanya dimas membalikan badannya menghadap nisa

"A-ak-aku ma-mau min-minta iz-izin"

"Kamu mau kemana?"tanya dimas

"Ak-aku"

Dimas menunggu nisa berbicara namun seolah nisa enggan untuk mengungkapkan nya

"Kalo ngga jadi, ikut pulang kerumah sekarang"ucap dimas lalu ia pergi dari hadapan nisa

"Aku akan ikut kamu, tapi kasih aku izin buat pamit sama orang yang sudah menolong aku"jelas nisa, dimas menghentikan langkahnya

Dimas membalikkan tubuhnya dan nisa pun membalikkan tubuhnya

"Kasih aku izin untuk pamit"jelas nisa

"Mas akan kasih izin, tapi mas yang akan mengantar kamu"jawab dimas

"Ngga, mas dimas ngga boleh tau kalo mas irfan yang sudah menolong aku selama ini"batin nisa

"Gimana?"

"Aku bisa sendiri"jawab nisa

"Ngga, mas ngga mau kamu menghilang kaya kemarin"jawab dimas

"Aku mohon, aku janji akan pulang sama kamu tapi kasih aku izin"lirih nisa

Dimas mendekati nisa, ia mengelus pipi nisa dengan lembut

"Tapi nis, mas ngga mau kehilangan kamu lagi. Apalagi sekarang kamu lagi hamil dan usia kehamilan kamu sudah mau sembilan bulan"jelas dimas

"Aku tau, tapi aku mohon. Aku udah janji juga sama kamu, kenapa kamu ngga mau kasih aku izin"ucap nisa melepaskan tangan dimas dari pipinya

"Bukan begitu nis"

"Terus apa? Aku cuman mau pamitan aja, emang ngga boleh?"ucap nisa emosinya naik

"Nis, bukannya mas melarang kamu. Tapi mas khawatirin"

"Terserah kamu deh mas"ucap nisa lalu ia pergi meninggalkan dimas di balkon kamar

Dimas mengusap kasar wajahnya, ia sabar dalam menghadapi sang istri karna dulu sang istri sangat sabar dalam menghadapi sikapnya

Dimas mencari keberadaan nisa dipenjuru rumah

"Bi siti, lihat nisa?"tanya dimas

"Oh iya, bu nisa ada ditaman belakang pak"jawab bi siti

"Makasih bi"

"Sama sama"

Dimas langsung pergi ke taman belakang. Semenjak kepergian nisa, dimas sangat jarang kesini makannya dimas menyuruh bi siti dan suaminya untuk membuatkan taman agar nanti jika anak anaknya sudah tumbuh besar bisa bermain ditaman belakang

Pernikahan Impian Where stories live. Discover now