01

427 43 1
                                    

"lee felix, tuan muda han memanggilmu" salah seorang pelayan memasuki kamar felix.

felix hanya mengangguk lalu mengikuti pelayan itu sambil menggerutu dalam hatinya, mengapa selalu dia yang digunakan sang tuan muda? bokongnya masih sakit karena permainan sang tuan muda semalam.

padahal tuan muda memiliki 14 jalang lain di rumah ini. tapi semenjak felix datang, 14 lainnya tidak pernah dipanggil lagi.

"hei lihat, sepertinya felix dipanggil tuan muda lagi?"

"ya, sepertinya begitu. padahal apa bagusnya dia? lihatlah mulutnya terlalu kecil, apakah bisa menghisap penis tuan muda yang besar?"

"pfttt, ku yakin tidak. bukankah lebih baik tuan muda menggunakan kita?"

"ya, itu benar!"

"hei, hei diam! dia menatap kita!"

felix hanya melirik tajam pada beberapa perempuan yang sempat membicarakannya.

sepanjang perjalanan menuju ruang rias, bisikan-bisikan mengenai felix selalu terdengar. felix? tidak peduli, dia terlalu sibuk untuk sekedar meladeni mulut-mulut kotor mereka.

cklek.

pintu ruang rias terbuka, karena sudah sering memasuki ruang itu, felix dengan alaminya langsung melepaskan pakaiannya lalu memasuki bathub yang sudah berisi air hangat juga kelopak-kelopak bunga mawar merah yang harum juga lembut.

para pelayan mulai memandikan felix.

ini memang sebuah kewajiban, setiap orang yang tuan muda panggil untuk dipakai akan dipersiapkan terlebih dahulu. dimandikan, diberi riasan, serta dipakaikan pakaian mahal yang kurang bahan.

sebenarnya felix tidak butuh itu. felix tetap wangi tanpa harus dimandikan, dan dia juga sudah cantik tanpa harus dipakaikan riasan dan pakaian-pakaian itu.

"rambut dan kulitmu begitu halus dan bersih, aku iri padamu" ucap salah satu pelayan sambil tersenyum.

felix hanya diam dan membalas senyuman sang pelayan tanpa mengeluarkan suara apapun.

"felix, kami sudah selesai memandikan mu. kamu mau mengeringkan badanmu sendiri saja atau kami keringkan?" tanya salah satu pelayan.

felix hanya menunjuk dirinya sendiri, yang berarti, Ia akan melakukannya sendirian. para pelayan mengerti dan mulai keluar dari ruangan itu, mereka akan menunggu di luar, dan masuk lagi ketika Felix memanggil.










"hahhh, lubangku masih sakit tapi dia sudah memanggil lagi? beruntung aku menyayangimu, han" ucap felix sambil mengeringkan rambutnya.

grep!

"dan aku juga menyayangimu, lee" han jisung, atau tuan muda han muncul entah dari mana dan memeluk pinggang felix dari belakang.

felix masih membeku terkejut. namun kembali tersadar kala sang tuan mengecup pipinya. "sejak kapan tuan masuk?"

"saat para pelayan keluar, aku masuk." jelas jisung.

felix hanya diam mendengus, tuannya memang suka menyelinap.

"tuan, tolong lepaskan dulu, aku ingin menggunakan bajuku" felix berusaha melepas tangan jisung yang melingkar dipinggangnya.

jisung menurut, ia melepaskan pelukannya pada pinggang sang jalang kesayangan. namun tidak membiarkan felix pergi memakai bajunya.

"kemari dan baringkan tubuhmu disini" jisung menuntut felix perlahan pada sofa panjang yang ada.

felix menurut dan membaringkan tubuhnya, meskipun bingung tapi lebih baik menurut daripada sang tuan merajuk nantinya.

"permisi" ucap jisung, lalu membuka bongkahan bokong kenyal milik felix hendak menemui lubang yang semalam memberinya kenikmatan.

felix terkejut dan hendak bangun menyelamatkan diri namun lagi-lagi ditahan jisung. "tidak perlu takut, aku tidak akan menggempur mu. aku hanya ingin memakaikan salep ini, agar lubangmu cepat sembuh" ucap jisung sambil mengangkat salep yang dimaksud.

felix awalnya menatap ragu namun akhirnya pasrah menurut.

jisung tertegun melihat lubang pink berkerut milik felix yang lecet. sekasar apa permainannya semalam? rasa bersalah menghinggapinya, jisung menanamkan kecupan disana sebagai permintaan maaf, namun itu membuat felix terkejut.

"tuaaann, katanya kamu tidak akan menggempur ku, tapi mengapa kamu justru menggoda?" rengek felix sambil memajukan bibirnya.

"hahaha, maaf. aku hanya memberi kecupan itu sebagai permintaan maaf ku" jelas jisung sambil mengusap kepala felix lembut.

felix hanya memejamkan matanya menerima usapan yang diberi sang pujaan hati.

pujaan hati?

iya, pujaan hati. jisung adalah pujaan hatinya, maka dari itu felix rela meninggalkan kekayaannya dan datang melamar pekerjaan menjadi jalang bagi seorang han jisung, hanya untuk sentuhan dari han jisung.

dan bagusnya jisung selalu memakainya, memanjakannya, memperhatikannya, juga bersikap lembut padanya.

"ahnghhh" felix meloloskan desahan ketika jisung mulai mengoleskan salep pada lubangnya.

jisung berdecak mendengar desahan yang felix keluarkan. "tahan desahan mu kalau tidak mau aku mengoyak lubang ini lagi."

felix menganggukkan kepalanya, dan berusaha menahan desahannya ketika jari-jari jisung mengusap lubang miliknya. padahal, kalau boleh jujur, felix rela saja jika jisung mengoyak lubang lecetnya sekarang juga.

"aahhh nhh" felix berusaha meredam desahannya dengan mengigit bibir dan membenamkan wajahnya pada bantal.

namun tetap saja, desahan itu tetap terdengar oleh jisung, walaupun samar-samar. jisung berusaha menulikan pendengarannya dan tetap mengoleskan salep pada lubang felix hingga selesai.

"sudah selesai. sekarang gunakan pakaianmu, aku harus pergi ke perpustakaan mengambil beberapa buku. kita bertemu di kamar nanti" jisung ngusap pipi bokong felix, kemudian bangkit berdiri dan pergi.

felix terduduk setelah itu, ia melihat ke arah kejantanannya yang masih tenang. "aku bangga memiliki penis kecil yang kuat" ucapnya sambil mengelus miliknya itu.

felix bangkit dan berjalan secara perlahan menuju lemari tempat bajunya disiapkan. keningnya berkerut melihat baju yang akan dikenakannya.

baju ketat yang kurang bahan.

terakhir kali jisung memberinya baju seperti itu, saat felix pertama kali dipakainya. setelah itu tidak pernah lagi.

namun felix tetap memakainya, tidak ada salahnya jika sesekali bukan?

. — . — .

wdyt? lanjut kalau 10 vote, see ya!

wdyt? lanjut kalau 10 vote, see ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

his hand.... 😳😳

SEX SLAVE [JILIX]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang