Tempat Yang Sama

183 45 4
                                    

Happy Reading


Semua orang telah berkumpul dan duduk bersama melingkari api unggun, menurut rencana yang telah mereka susun. Mereka akan pergi menuju sebuah tempat yang konon katanya dapat membawa mereka untuk kembali tempat awal mereka berada sebelum ditarik ketempat ini, tepat pada tengah malam dengan posisi bulan tepat berada di atas kepala.

"Emang ada ya tempat yang begitu?" tanya Farhan merasa tak yakin

"Hey bro, gak ada yang gak mungkin! Contohnya permainan yang membawa kita ke sini, awalnya kita pasti berpikir ini gak mungkin... Tapi sekarang, lihat hasilnya," ucap seseorang berrambut keriting yang duduk tepat di samping Ridwan yang juga berprofesi sebagai polisi

Gilang mengangguk setuju dan kembali mendengarkan rencana dengan seksama hingga akhirnya merekapun memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil menunggu tengah malam tiba.

.

.

.

"Gue tadi hampir mati tau gak, mana tu bocah nyebut-nyebut nama gue lagi," ucap Shandy yang mulai menceritakan kejadian yang di alaminya saat berada di ruang persembunyiannya hingga akhirnya Ridwan datang dan menyelamatkannya.

Flashback on

"Dimana ya... Dimana? Aku sedang mencarimu... Shandy... HAHAHA,"

Tubuh Shandy semakin bergetar hebat dikarenakan rasa takutnya yang sudah memuncak, nafasnya semakin memburu dan detak jantungnya pun benar-benar sudah tak karuan. Barang-barang yang berada di dekatnya mulai berjatuhan dan hanya menyisakan sebuah rak besar yang langsung menempel di dinding.

"Hey, sini... Keluar lewat sini," sebuah suara menginstruksi Shandy dan langsung dapat Shandy lihat sebuah jendela kecil yang berbeda cukup tinggi itu mulai terbuka dan menampilkan seorang lelaki yang langsung melemparkan tali padanya.

Shandy melihat tali itu dengan ragu, ia kembali mengingat ucapan Ricky untuk tidak mengikuti siapapun, namun disisi lain kondisinya saat ini sudah sangat terdesak dan jika ia tidak menerima bantuan ini mungkin saja ia akan mati.

Suara langkah kaki itu semakin mendekat dan Shandy pun dengan refleks langsung menerima tali itu dan mulai memanjat dengan di bantu orang tadi yang terus menarik tali hingga akhirnya ia berhasil dan langsung melompat ke luar dan segera berlari.

Shandy dan Ridwan pun terus mengendap-endap bahkan merangkak mengelilingi bangunan itu untuk sampai di tempat perkumpulan sementara, sesampainya di sana dapat Shandy lihat Farhan yang tengah memijit pergelangan kakinya dan Ricky yang dengan santainya bersandar di batang pohon, hingga membuatnya berdecak kesal.

"Heh, lo bilang jangan keluar, jangan ngikutin orang-orang di sekitar lo. Terus lo ngapain di sini Bambang?" Tanya Shandy kesal dan memukul pundak Ricky dengan gemas sedang Ricky hanya menanggapinya dengan tersenyum canggung.

"Gue juga kepaksa, gue gak sengaja teriak tadi," jawab Ricky yang di akhiri kekehan kecil hingga Shandy pun akhirnya hanya dapat menghela nafas lelah dan bergabung bersama keduanya untuk kembali meratapi nasibnya.

Flashback end

"Lo sih gak seberapa, coba gue... Tu setan nyamar jadi Fenly terus nakut-nakutin gue lagi. Masa bang gantengnya gue mukanya sobek, kan gak banget gitu. Tu setan bener-bener gak kreatif," ucap Farhan dengan gemasnya meremas dan memukuli jaket yang sebelumnya ia gunakan untuk menutup mulutnya


BLACK DOOR ✅Where stories live. Discover now