part 10

596 57 1
                                    


Enjoy guys!

Lelaki itu terbangun nafasnya pun tersenggal, seperti habis di kejar setan.

"Kenapa lu?" tanya Raga yang baru keluar dari kamar mandi.

"Nggak pa-pa."

"Hm, sana mandi noh air anget."

"Tumben."

"Semalem gue kebangun terus ngelihat lo di atas menggigil, kebiasaan buruk Lo nggak ilang-ilang, heran gua. AC nyala tapi gak pake selimut, keringet dingin pula."

"Tsundere mode on."

"Berisik, buruan sana."

"Iya Raga, ih bawel anjrit."

Arga turun dari ranjangnya kemudian meraih handuk yang tersampir di bahu  Raga dengan santai, sampai sang pemilik handuk hanya bisa menghunuskan mata tajamnya lalu membuang nafas kasar.

Arga sudah memasuki kawasan area kamar mandi, ia melihat bathub yang terisi air penuh. Ia celupkan tangannya ke dalam bathub, rasanya hangat dan menenangkan. Ini lah Raga yang sebenarnya, tampang memang dingin dan tegas. Namun hatinya lembut.

🍁🍁🍁

"Ck, lama banget si, ngapain aja lo?!"

"Di suruh bunda sama ayah tadi."

"Tapi mereka nggak macem-macem kan?"

"Santai aja kali Rag, kan mereka juga orang tua kita."

"Iya si, tapi pilih kasih."

"Udah nggak usah dipikirin, buru bentar lagi masuk."

"Hm."

🍁🍁🍁

"Wiiih Upin Ipin datang, cug ada kiriman nih btw," sapa Sonu yang sedang duduk di kursi guru sambil membolak balikkan absensi.

"Kalah nih gue," sahut Ali.

"Besti, lo kalo punya gebetan tuh bilang-bilang dong," sahut Harsa.

"Iya nih, masa best prennya nggak di kasih tau," keluh Naren.

"Best friend not best pren," protes Ryan.

Raga tak menggubris sama sekali, sudah ia duga teman-temannya akan meledeknya seperti ini, pasti Tasya memberikan bekalnya lewat Sonu. Dasar mulut lemes, Cepu banget memang.

Ia merotasi kan bola matanya lalu melewati Naren yang berdiri di depannya begitu saja.

"Eleeh gitu aja ngambek pak," kata Naren.

Dengan cepat Agnes yang tadinya duduk di belakang Raga kini berpindah di sampingnya.

"Dia pacar lo?" tanya Agnes.

"Bukan."

"Gebetan?"

"Bukan."

"Terus?"

"Kepo banget lo rese," ketus Raga.

"Ya kan cuma nanya, syukur deh kalo bukan."

Arga dan RagaWhere stories live. Discover now