2° Ini Bukan Akhir

60 15 4
                                    

Jangan lupa vote dan spam komennya ❤

***


"KITA HARUS RUSAKIN SEMUA PORTALNYA!"

Di waktu yang sama semua langsung lari buat rusakin semua portal yang ada di depan mata mereka.

Hwall pake kekuatan panahnya, Haknyeon tentu dengan kekuatan naganya. Sementara Haeso? Masih bengong gak ngapa-ngapain.

Stuck di sana.

"Kita harus rusakin semua portal masuk sebelum banyak orang yang login! Mereka juga bisa dalam bahaya!"

Haeso diem. Dia cengkram tangannya sendiri.

"Haeso kenapa diem aja?!" seru Haknyeon, "rusakin portalnya!"

Haeso langsung lari ke arah portal-portal itu, dia rusakin semuanya dengan tangan dia sendiri. Satu portal, dua portal, tiga portal, dan saat portal keempat...

...ketika dia mencoba untuk merusaknya, sebuah cahaya tiba-tiba bersinar. Haeso mundur sembari menutup matanya, disaat yang sama dia sangat takut dengan apa yang terjadi—cahaya itu.

SRING.

Haeso perlahan buka matanya, seorang wanita dengan cahaya di portal.

"KARINA!" seru Haeso terus peluk temennya itu.

Hadeuh napa dia login yak.

_________________________
_____________

______

____

Sementara di luar sana, di dunia nyata ibu Karina menemukan anaknya sudah bermain game The Gyonzei dengan peralatan permainan di kamarnya.

Ibu Karina tak sengaja menjatuhkan tasnya ke lantai, dia berteriak histeris, "Karina!"

Terlambat, anaknya sudah tertidur pulas. Entah sampai kapan.

________________________________

_____________________

____________

___

Karina diem sebentar, dan liat sekitaran—dimana ada Hwall dan Haknyeon di sana, sedang membawa senjata di tangan mereka. Pasti mereka bersiap takut yang dateng itu orang jahat, musuh mereka atau apalah.

Karina ngehembusin nafasnya dan liat sobatnya itu—Haeso yang masih nangis, dengan pandangan serius.

"Kita harus ke penginapan sekarang," kata Karina.

___________________________________

________________________

______________

______

"Mau taruhan gak, siapa yang mati duluan?" tanya Karina sambil taruh tehnya ke atas meja.

SEMPET-SEMPET BANGET NGETEH DISAAT BEGINI ASTAGA.

"Loh kenapa? Ini 'kan cuman game?" kata Haeso, "kita gak mungkin mati di dunia nyata karena sebuah game kan?"

Karina diem lagi, "itu bisa aja, entah apa yang bakal perusahaan lakuin demi keuntungan dan keegoisan mereka sendiri."

Haknyeon sipitin matanya seolah curiga, "kenapa lo dateng kesini padahal lo tahu kita dalam bahaya?"

Karina lihat Haknyeon dan Haeso gantian, dia ngehela nafas, "sebelumnya gue minta maaf karena udah buat kalian masuk ke game ini. Gue gak tahu semuanya bakal kaya gini, gue menyesal."

Gyonzei || Ju Haknyeon ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang