04. Nggak Peduli

243 25 5
                                    

Perlahan Nada membuka mata dan mendapati dirinya terbaring di rumah sakit. Ia melihat sekitar dan tidak ada seorang pun yang menemaninya. Gadis itu menghela napas pelan sembari menerawang langit-langit rumah sakit.

Suara pintu yang tiba-tiba terbuka lantas membuat Nada menoleh. Ia tersenyum ketika Aksara masuk ke dalam, walaupun pemuda itu terlihat sibuk sekali dengan ponselnya. 

"Udah bangun daritadi?" tanya Aksara.

"Baru aja," balas Nada.

Aksara mengangguk kemudian menyambar tasnya, "Gue harus pergi."

"Kemana?" 

"Ke kos Becca. Gue udah janji mau bantuin dia buat makalah."

Nada melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 11 malam, "Aksara-"

"Gue nginep disana, lo nggak usah khawatir."

Bibir pucat Nada perlahan tertarik membentuk sebuah senyum getir. "Jadi kamu lebih pilih dia daripada aku?"

"Memangnya lo siapa?" tanya Aksara ketus. "Lo cuma sebatas orang asing yang udah ngerusak hidup gue."

Nada memalingkan wajah karena tak sanggup lagi, "Iya, lebih baik kamu pergi. Aku nggak butuh kehadiran kamu disini."

"Ya. Siapa juga yang mau nemenin lo disini hah? Pede banget haha," ucap Aksara lantas pergi begitu saja.

Setitik air mata terjatuh di pipi Nada. Kalaupun ia boleh memilih, ia tak akan mau mempunyai suami sebrengsek Aksara Yudha.






***






"Na? Lagi mikirin apa?" 

Nada sedikit terkejut ketika mendapati Dika sudah duduk di sebelahnya. Saking asiknya melamun, ia sampai tak mendengar lelaki itu masuk ke dalam kamar.

"Rebahan aja ya?" 

Nada menggeleng pelan, "Bosen rebahan mulu. Lagian kok lo tau gue ada di rumah sakit?"

Dika terkekeh, "Na, kita pernah pacaran 4 tahun, gue udah hafal kalo lo sampe absen berarti lo ada di rumah sakit."

"Gue selemah itu ya, Dik?"

Dika menggeleng, "Lo cewek paling kuat yang pernah gue kenal."

Nada menghela napas, "Kapan sih gue sembuh? Capek banget jadi cewek penyakitan."

"Gue yakin suatu saat nanti lo pasti sembuh. Semangat ya? Gue bakal temenin lo."

Nada sudah tak tahan lagi, ia memeluk Dika seerat mungkin dan menumpahkan segala kesedihannya pada pemuda itu. "Dika.. dunia jahat banget sama gue.."

Mata Dika terlihat berkaca-kaca, ia selalu saja merasa lemah ketika melihat Nada menangis sambil mengadu kepadanya seperti ini. Baginya, gadis itu kelewat halus untuk menghadapi dunia yang kejam.

"Salah gue apa, Dika? Nggak ada yang peduli sama gue.."

"Lo nggak ada salah apa-apa, mereka aja yang goblok," ucap Dika sembari mengusap lembut surai Nada.

"Kalian ngapain?" Nada sontak melepas pelukannya ketika mendengar suara itu.

"Nada? Dia siapa?" tanya Kinan.

"Temen, Ma.." pelan Nada, ia bahkan tak berani menatap ibu mertuanya itu.

"Aksara bilang kamu masuk rumah sakit, Mama kira kamu beneran sakit, eh tau-taunya malah selingkuh sama laki-laki ini."

"Maaf sebelumnya, tapi ini nggak seperti yang anda pikirkan," ucap Dika.

"Memangnya kamu tau saya mikirin apa?" tanya Kinan. "Anak muda jaman sekarang bener-bener nggak tau malu!"

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jan 07, 2022 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Secret HusbandDonde viven las historias. Descúbrelo ahora