Bagian 6 : Langkah Pertama

1.7K 310 12
                                    

Jihoon terus mengikuti Hyunsuk yang terus berjalan mengikuti lorong kantor perusahaan. Lelaki berwajah lucu namun berbadan kekar itu tak bisa berhenti membuntuti manajernya itu.

"Hyunsuk hyung!"

Yang dipanggil berhenti, berbalik dan menemukan Jihoon dengan wajah pucatnya.

"Wae? (Kenapa?) Kau sakit?"

Jihoon menggeleng. "Hyung, aku tahu ini merupakan salah satu permainan kotor orang-orang penting itu. Tapi, tidak bisakah bukan kita? Saat ini kita bersusah payah membangun citra BLUE di Korea. Apakah kerja keras itu akan dibayar dengan skandal tidak jelas seperti ini? Kenapa harus di saat kita baru saja selesai melakukan promosi? Berapa banyak lagi komentar jahat yang akan diterima anak-anak?"

Hyunsuk memegang kedua pundak Jihoon dan menatap matanya.

"Kenapa harus Junkyu? Kenapa harus anak-anak?"

Hyunsuk menghela napasnya dengan berat. "Aku tahu bagaimana kau menyayangi mereka seperti keluargamu sendiri. Tapi, apa lagi yang bisa kita lakukan? Menentang berita ini sama artinya dengan bunuh diri. Kau tahu, Jihoon-ah. Kau yang paling lama ada di agensi ini. Tidak ada yang bisa menghentikan sajangnim."

Hyunsuk kembali berjalan. Lalu berhenti tepat di depan ruangan staf.

"Tenang saja, mengenai komentar jahat, agensi sudah menyiapkan kantor firma untuk menanggapi hal-hal yang mungkin bisa terjadi. Ada pengacara yang melindungi kita dan keamanan ditingkatkan."

Mendapatkan wajah seperti anak anjing yang memelas membuat Hyunsuk mengusap wajahnya dengan kasar.

"Jihoon-ah, ini me—"

"Hyunsuk-ssi! BLUE masuk sepuluh besar tangga lagu domestik!"

"MWO? (APA?)"

Hyunsuk dan Jihoon tidak kuasa ketika salah satu staf menyodorkan ponselnya pada Hyunsuk. Benar saja, lagu terbaru mereka masuk ke dalam beberapa tangga lagu domestik Korea. Sebetulnya, melihat hal itu membuat keduanya tidak percaya. Hanya perlu beberapa detik sebelum kebingungan itu berubah menjadi teriakan penuh bahagia.

-

"Cheers!"

Suara dentingan gelas yang bersentuhan di udara turut mengisi kebahagiaan yang terkumpul di ruangan latihan itu. Semua anggota BLUE, termasuk Hyunsuk mengada acara syukuran kecil. Tampaknya Jihoon sudah melupakan acara protesnya pada Hyunsuk. Bahkan, tadi dia berencana jika Hyunsuk tidak bisa diajak bicara. Dia akan pergi ke ruang CEO berada. Seharusnya mereka akan melakukannya di restaurant dan memesan meja privat. Menikmati daging panggang sepertinya menjadi suatu keharusan.

Namun, mereka sangat berterimakasih kepada skandal kencan bohongan itu. Selain menaikkan lagu mereka, skandal itu juga membuat pergerakan menjadi terbatas. Penjagaan semakin ketat, para anggota harus sangat berhati-hati untuk keluar dari gedung agensi maupun asrama.

"Yah walaupun skandal yang seperti kentut kupu-kupu itu membuat kita melakukan simulasi karantina mandiri, setidaknya ini menjadil langkah awal kita untuk bersinar di kandang sendiri!"

Jihoon berteriak sambil menaikkan gelas yang terisi penuh minuman bening berkarbonasi—sebetulnya mereka ingin minum, tapi mengingat masih ada anggota yang di bawah umur.

Semua orang yang ada di dalam hanya berteriak menanggapi kata-kata Jihoon. Mereka meminum minuman bersoda itu sekali teguk, lalu melanjutkan dengan menyibukkan tangan mereka dengan mencapit semua makanan yang tersedia menggunakan sumpit.

SCREEN [Harukyu]Where stories live. Discover now