- eighth.

192 26 1
                                    

Jam makan siang telah tiba. Beomgyu dengan sangat amat merasa merdeka karena kelasnya rampung, sudah ready tancap gas ke kantin dan mengisi tenaga. Melirik sekilas pada Kai dan Taehyun yang berbincang di meja depan.

Karena Namjoon menyuruhnya jaga jarak dengan Taehyun, mau tak mau, ia duduk paling belakang. Untung masih bisa nangkap penjelasan dosen.

"Gyu hyung! Ayo kantin!" seru Kai.

Beomgyu mengangguk dan beranjak. Berjalan agak belakang sambil mengabari Soobin kalau ia ke kantin dengan Kai dan Taehyun.

Ah, omong-omong soal Kai. Sebenarnya, karena wajah Soobin jarang terekspos, saat ia bertemu Kai, laki-laki wajah bule itu tak mengenalinya. Tak pernah Soobin kira, ia akan berada dekat dengan Kai. Terakhir ia berhadapan dengan Kai, itu saat misi lama entah di mana. Saat itu pun kedua mata Kai di tutup kain hitam yang membuatnya sulit membaca pergerakan lawan. Makanya, Soobin pernah nyaris mengalahkan Kai.

Tapi, yakin sih Soobin. Kai yang sekarang akan sangat berbeda. Dari hasil observasinya, Kai akan sulit dihadapi. Mungkin Yeonjun bisa membantu.

"Soobin hyung!"

Taehyun memanggil Soobin segera saat laki-laki jangkung itu memasuki kantin. Memberi sinyal di mana ia dan kedua temannya berada.

Soohin membalas lambaian tangan Taehyun dan mendekat. Duduk di samping Beomgyu dan berhadapan dengan Taehyun.

"Softlens mu mana, hyung?" tanya Beomgyu saat melihat Soobin dengan kacamatanya lagi.

"Lupa. Gapapalah. Sesekali gak pakai softlens. Takut mata saya sakit nanti."

Beomgyu mengerucutkan bibirnya sementara Taehyun tertawa dan Kai membenarkan perkataan Soobin. Taehyun  awalnya juga terkejut dengan perubahan penampilan Soobin. Tapi, saat tau itu ulah Beomgyu, tidak jadi terkejut dan terheran.

Memang tipe Beomgyu sekali. Suka protes masalah fashion. Taehyun dan Kai juga pernah kena protes.

"Tauk tuh, Beomgyu hyung. Terus-terusan pakai softlens, bisa sakit tau mata."

"Diem Kai. Kayak kamu gak sering pake softlens."

"Dih, mataku masih sehat ya. Softlens ku cuman aku pake sesekali kalau perlu menghias warna mata aja."

"Udahlah, Gyu. Masalah softlens doang yaampun." Taehyun angkat suara untuk melerai Kai dan Beomgyu yang mana jika lanjut debat, gak akan selesai.

Beomgyu bisa apa selain nurut saja. Tapi, ya gimana. Soobin cocoknya gak pakai kacamata. Ya, ganteng ada sih kalau pakai kacamata. Cuman bagusan pakai softlens. Opininya sebagai seorang kekasih itu mutlak.

Nah, move ke masalah Beomgyu dan Soobin yang berhubungan. Mereka backstreet. Beomgyu takut kalau Taehyun atau Kai tau, bisa bahaya. Namjoon bisa aja ikutan tau. Pun Soobin. Bahaya kalau Yeonjun tau, Seokjin bisa memarahinya.

"Eh, Kai sama Taehyun seumuran kan? Kok manggil Beomgyu beda-beda gitu? Kai pakai embel 'hyung', Taehyun enggak." sahut Soobin memasuki percakapan.

"Taehyun sama aku udah deket banget. Jadi aku lebih suka Taehyun panggil nama aja. Kalau Kai mah," Beomgyu melirik Kai. "Gak cocok manggil aku langsung nama. Keliatan banget gak ada sopan santunnya."

Kai hendak protes, tapi ditahan karena Beomgyu menatapnya tajam.

Soobin terkekeh. "Ooh, gitu. Yaudah, mau pada makan apa? Saya buka jasa memesan makan siang."

"Beomgyu kayak biasanya."

"Taehyun juga."

"Kai samain Taehyun."

•Mission• [𝑐.𝑠𝑏//𝑐.𝑏𝑔] ✔Where stories live. Discover now