07.

121 18 5
                                    


Btw ini draff baru gw publish, sorry lupa hehe.



Bel istirahat berbunyi, semua nya kini bergegas ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kelaparan akibat asupan materi yang masuk ke otak.

Aera bangun dari tidur ketika mendengar rusuh teman-temannya yang bergegas keluar kelas. Sepanjang pelajaran tadi ia memang ketiduran. Untung saja bukan jamnya guru killer. Jadi ia bisa puas tidur dengan posisi menyembunyikan kepalanya di meja dan ditutupi buku paket. Jadi guru mengira ia sedang membaca buku.

"Heh bangun, ayo kekantin!" Titah Minji.

"Aduh lo aja deh gue ngantuk" balas Aera lalu kembali menyembunyikan wajahnya.

"Terus gue sendirian gitu? Udah deh cepetan, gue gaada temen lagi gilaa" ajak Minji kembali menarik-narik lengan Aera.

"Arghh iyaa iyaa, bacot deh lo"

Dengan langkah malas Aera berjalan bersama sahabatnya itu di lorong. Sebenarnya ia juga sangat lapar, tapi tidak tahu kenapa matanya sangat kantuk.


Sampai di kantin, Aera bisa lihat tempat itu sangat ramai. Melihat antrean nya saja sudah membuatnya ingin muntah.

"Lo aja ya yang pesen, gue pusing banget sumpah.. aw" Alasan keluar dari mulut Aera untuk menghindari antrean, biar sahabatnya ini saja yang mengantri.

"Yeuu gausah alesan, yudah cari tempat duduk. Biar gue yang pesen. Tapi lo gaboleh protes sama pesenan gue"

Aera mengacungkan jempolnya kemudian berjalan menjari tempat duduk yang kosong.

Matanya menangkap meja dengan empat kursi di pojok sana. Langsung saja ia berjalan menghampiri.

Ketika hendak duduk, tiba-tiba lengannya di tahan oleh tangan kekar. Jelas ia mengenali siapa pemilik tangan tersebut. Melihat dari gelang yang ia pakai.

"Eitss lo duduk sebelah sana, disini buat yujin"

"Dihh... gue duluan yang yang mau duduk" protes Aera.

"Masud gue, lo duduk di pojok situ biar yujin di pojok sini" Ucap Sunoo kembali.

Karena tidak ingin berdebat terlalu lama, akhirnya ia memilih untuk mengalah.

"Ck... ribet ya lo" cebik Aera memasang wajah sinisnya ke Sunoo.

Namun yang disinisin malah tertawa girang. Menurutnya jika Aera memasang wajah seperti itu bukan seram, tapi lucu.

Mata Aera menelusuri seisi kantin untuk mencari meja kosong. Sayangnya semua sudah penuh. Terpaksa ia duduk di tempat ini bersama dengan Sunoo dan Yujin.

Dalam hati ia misuh-misuh. Sudah benar tadi ia tidak ikut kekantin dari pada bersama dengan dua orang yang tengah berpacaran ini.

Hatinya sakit? Sudah pasti jangan ditanyakan lagi. Prinsip nya saat ini hanya "BODO AMAT, HARUS TETEP HAPPY KIYOWOK"

Sebisa mungkin Aera memasang wajah ramah nya agar tidak membuat Yujin tak enak hati.

Setelah duduk kembali. Yujin malah beranjak pergi. Mungkin ingin memesan makanan.

Kini Aera dan Sunoo sama-sama bungkam dan terlarut dalam keheningan. Engga hening si, ramai dengan celotehan orang-orang di tempat ini. Hanya mereka saja yang sibuk masing-masing dengan ponselnya.

Tak lama, Minji datang bersama dengan Yujin. Masing-masing dari mereka membawa nampan berisi dua piring dan dua minuman.

"Silahkan nyonya dimakan" ucap Minji dengan nada sinis.

PRETEND || KIM SUNOO ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang