panggilan ✿

341 67 17
                                    

"Okeh rapat kali ini sampai disini aja ya, gue mohon bantuaannya buat tim panggung, konsep, acara, dan tim koreografi."

Hyunsuk membungkuk hormat dan mengucapkan terimakasih kepada divisi lain untuk persiapan comeback artisnya siapa lagi kalau bukan Yedam.

"Sana ke ruangan Asahi"

"Gamau ah bang"

"Kenapa si lu?"

"Gamau pokoknya"

"Mulai deh anehnya"

Yedam masih diam ditempat tidak ingin bergerak untuk bertemu Asahi selaku patner kerjanya.

Walau sudah lewat beberapa minggu. Yedam masih tetep kikuk kalau harus berhadapan dengan Asahi. Padahal ia anaknya gampang berbaur dengan yang lain. Buktinya dengan Mashiho dan Yoshi, Yedam sudah menganggapnya seperti abangnya sendiri.

Hyunsuk akhirnya menyeret Yedam dengan bantuan Haruto memasukkan Yedam ke ruangan Asahi.

Asahi yang melihat kelakuan aneh patnernya cuman bisa menggelengkan kepala.

"Dah ya bang dam badan lu berat banget," ujar Haruto

Yedam mau mukul kepala adiknya itu tapi diurungkan karena melihat Asahi yang memperhatikan dirinya.

"Sini duduk"

"Kursi apa sofa?"

Asahi menepuk pahanya

"Gila ya lu?"

"Ga mau?"

"Gak jelas gue keluar aja deh"

"...."

"Ini gue mau keluar loh?"

"Ya keluar aja"

"Dih," Yedam sudah kepalang kesal, ia tidak jadi pergi dan langsung duduk di sofa.

"Gajadi keluar?"

"Gak"

"Udah makan?"

"Blm"

"Mau apa?"

"Gatau"

"Hadehh"

"..."

Asahi mengambil jaketnya dan memakaikannya ke Yedam. Lalu ia menarik tangan Yedam keluar studio menuju cafetaria.

Yedam cuma bisa menunduk malu karena perlakuan Asahi yang tiba-tiba. Maklum Yedam proses mencerna-nya agak lama alias lola.

Tangan Asahi masih berada di Yedam dengan tangan satunya yang sedang menerima panggilan.

"Iya bang, gue pergi cari makan dulu bareng Yedam. Anaknya sama gua kalau ada yang nyariin kabarin ke gua aja. Tadi dia gue tarik jadinya hape sama dompetnya ketinggalan."

"Kamu mau apa?"

'hah? Kamu? Bentar Yedam gak salah denger kan?'

"Hey? Dam.. cepet mbaknya udah nanyain tuh"

"Emm.. mau ayam sama cola," Yedam menunjuk menu yang berada di bar atas. Agak susah si soalnya tangan yang satu masih digenggam Asahi.

"Paket Ayamnya satu mba," pesan Asahi

"Minumnya cola, mineral water, sama matcha latte"

Asahi lalu membayarnya dengan kartu perusahaan.

"Ini lo gaada niatan buat lepas tangan gue?"

"Engga soalnya lu lama"

'idihh tadi manis banget pake aku-kamu'

"Makan di studio aja ya, disini rame orang nanti banyak paparazi," Yedam hanya mengangguk.

"Tumben jinak?"

"Au ah, gue gimana bisa marah!!! Jantung gue deg2an soalnya lu pegang tangan gue. Gaada waktu buat gue gabisa diem," jujurnya.

Asahi lalu tertawa dan mengusak rambutnya.

"JANGAN DIUSAKKK JANTUNG GUE MAKIN DEG2AN"

"Ahaha.. iya-iya sori," Asahi mengambil pesanannya dan kembali ke studio.






























Flashback

"Bang," panggil Asahi ke Hyunsuk

"Apaan"

"Kayaknya gua demen sama Yedam"

"Lu udah ngomong berapa kali ya Sahi. Dari awal lu gua kasih tau potonya kalo lu bakal patneran sama ni anak. Lu udah bilang bakal naksir dia"

"Tapi kayaknya ini beneran"

"Ya emang lu kemarin-marin boongan?"

"Kemarin gua kira cuman kagum doang. Pas diliet-liet anaknya manis banget ya bang"

"Anjay tumben luh ngomongnya panjang"

"Gua beneran suka bang. Bisa gila gua"

"Yauda deketin aja pelan-pelan. Anaknya gampang baper kok."

























"Dam"

"Hmm"

"Jadi patner hidup gue mau ga?"

"Anjirrr keselek gue. Heloo abis minum amer ya?"

"Ck, terserah deh"

"Dih ngambek"

"Udah abisin itu makannya. Gue mau lanjut kerja"

Asahi balik ke monitor dan fokus untuk kembali untuk membuat lagu. Yedam yang dari tadi nahan jantungnya yang gak karuan mulai lega karena Asahi telah kembali bekerja.

'buset ga aman jantung gue. Ni robot kalo ngomong gapake doa dulu apa ya main nerobos aja. Ga semua orang kuat kan termasuk gue'

"Jadi, gue harus apa?" tanyanya kembali setelah selesai makan.

"Jadi pacar gue boleh kalo lu mau"

"Gamau"

"Kenapa?"

"Suka-suka dong"

"Dih"

"Apasih.. cepetan dong. Gue ada kelas nari nihh sama bang Jihoon"

"Kayaknya lu gapernah manggil nama gue deh"

"Emang iya yak?"

"Coba panggil"

"Asahi-- duh kok digetok"

"Gua lebih tua ya dari lu setahun. Cio lu panggil kaka kok gue Asahi doang"

"Yeee mau banget apa disamain kek ka cio"

"Dih," Asahi kembali fokus ke monitor

"Ngambek mulu. Yauda kalo gaada yang diperluin lagi dari gue. Gue pamit ya.... kak"

Yedam keluar dengan terburu-buru.

'bentar. Tadi dia manggil gue kak? Kok gemes.'

























❤️👋

SENJA | ADAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang