KISAH IZUMI

473 56 7
                                    

Malam harinya dirumah izumi....

Izumi masih memeriksa beberapa nilai siswa yang belum sempat ia periksa di meja kerjanya. Setelah semuanya selesai, izumi menyandarkan tubuhnya di kursi yang sedang ia duduki lalu meregangkan tubuh yang terasa lelah

"Kenapa aku menyetujui keinginan anak itu...." gumam izumi

"Aku merasa gagal menjadi seorang paman....kakak.....bahkan sahabat yang baik untuk kalian....." lanjutnya dengan tangis tanpa suara

Izumi pov

Aku memang berpikir seperti itu, tapi aku juga berpikir, betapa beruntungnya aku memiliki keluarga seperti mereka

"Apa aku tidur saja ya?"

Karena merasa cukup lelah, akupun memutuskan untuk beristirahat dan merebahkan tubuhku di atas kasur empuk yang sedang menunggu didalam kamar

"Aku tidak bisa tidur..."

Walau aku sedang membaringkan tubuhku di atas kasur tapi tetap saja, aku sama sekali tidak bisa menutup mata dan pergi ke dunia mimpi

"Apa karena aku terlalu banyak pikiran ya?"

Benar, mungkin saja aku terlalu banyak pikiran sehingga susah untukku tertidur tapi di saat bersamaan, aku mengingat janjiku dengan shoyo sebelum aku sudah tidak bisa melihatnya

"Ini janji jii-san seumur hidup ya!!!"

"Jadi aku harus menanggung janji ini sampai aku tiada ya?"

"Tidak begitu juga lah..."

"Terus bagaimana?"

"Tetap jaga janji ini sampai keinginanku terpenuhi!!!"

"Padahal aku tidak berbuat banyak...."

Kenapa aku bisa menyetujui keinginan kecil dari keponakanku itu? Padahal itu hanya keinginan kecil tapi begitu tulus dan penuh dengan harapan

"Mengingatnya saja.....sudah membuat air mataku jatuh....."

Flashback on

Setelah aku mengetahui kondisi shoyo tidaklah seperti dulu membuatku semakin overprotectif kepadanya, begitupun dengan natsu yang tidak jauh beda denganku

"Jii-san....hiks....bagaimana ini? Hiks...."

"Tenanglah dan dengarkan jii-san......saat ini shoyo sedang merasa pusing kan?"

"Hm, onii-chan juga bilang kalau penglihatannya saat ini sedikit kabur"

"Natsu ingat obat yang jii-san bawa kemarin kan?"

"Hm, aku menyembunyikannya didalam lemari onii-chan"

"Bagus, berikan itu kepada shoyo"

"Haik, aku akan mengambilnya"

"Jangan sampai oka-san apalagi otou-san tahu ya"

"Hm!! Kalau begitu aku tutup dulu..."

Rahasia kami terus tersembunyi dengan rapi hingga shoyo menginjak kelas 1 SMP, dalam jangka waktu itu, aku terus membawa shoyo untuk memeriksa kondisinya tanpa sepengetahuan mirai ataupun iori

Sampai kejadian dimana rahasia kami terbongkar, mirai dan iori sudah mengetahui soal penyakit shoyo dan sejak saat itulah semuanya mulai berubah

Iori yang memutuskan kembali ke tokyo untuk melanjutkan bisnis keluarganya dan memintaku untuk menjaga  keluarganya disini, membuatku berpikir untuk membiarkan shoyo mewujudkan impiannya selama iori tidak berada disini dan tanpa aku duga, mirai juga mendukung hal tersebut

aku yang selalu ada untuk kalianOù les histoires vivent. Découvrez maintenant