-1-

158 24 1
                                    

"ooeek.. ooeek"

"Kamu akan tumbuh besar, (Y/n) ku akan tumbuh menjadi wanita cantik" ucap ibunya saat melihat seorang anak yang telah ia perjuangkan itu.

Bapaknya juga sangat bergembira karena akhirnya mereka kedatangan seorang anak yang kuat dan juga sehat.

Itu hanyalah beberapa bulan sebelum kabar buruk itu diumumkan.

"Sayangnya, anak anda tidak berbeda dengan muzan" ucap sang dokter

Hal itu membuat semuanya menjadi kacau. Ibu nya menangis "kenapa harus anakku?" Sementara sang ayah mencoba menenangkannya

Kibutsuji family mulai menyerah dan hanya berharap bahwa penyakit dari kedua anak mereka dapat disembuhkan. Dengan begitu, sudah lama mereka selalu mencari dokter terbaik

Namun sayangnya, tidak ada satupun dokter yang dapat menyembuhkan atau bahkan mengetahui penyakit anaknya tersebut malah berkata bahwa takutnya penyakit ini adalah penyakit menular.

Dengan berat hati muzan dan (y/n) pun dibuat rumahnya sendiri yang tempatnya tidak jauh dari rumah mereka

Hingga akhirnya seorang tabib menawarkan diri untuk menjadi pengasuh sekaligus dokter mereka

Tabib ini memang terkenal dengan keahliannya yang memang sering menyembuhkan penyakit yang tidak diketahui.

Dengan senang mereka pun menerima tabib itu dan memercayakan anak mereka padanya

Bertahun tahun telah berlalu

Kini anak itu sudah berusia 8 dan 9 tahun

(Y/N) POV

Hari membosankan lainya pun datang..

Aku bangun dari tidurku dan melihat kakakku yang ada di sebelahku masih tertidur pulas

"Hari ini hari ultahnya yak? Aku akan memberinya hadiah ah, hehehe"

aku segera keluar dari rumah dan mengambil beberapa bunga wisteria yang memang tertanam di sekitar rumah kami

Aku selesai memetik bunga dan membuat mahkota bunga dari bunga bunga wisteria tersebut

"Cocok nih buat kakak!"

Aku segera kembali ke kamarku dan melihat kakak sedang duduk

'sepertinya dia baru bangun hehehe'

Aku berjalan pelan pelan ke arahnya dan berkata

"Kakak! Selamat ulang tahun!!" Aku memakaikan mahkota yang kubuat padanya

Aku melihat dia membulatkan matanya juga berkaca kaca

(y/n) POV end

Muzan yang melihat adiknya yang senang itu berkaca kaca dan memeluk adiknya itu

"(Y/n) berjanjilah"

Muzan melepaskan pelukannya

"Janji?" Beo (y/n)

"Berjanjilah kalau tidak ada satupun dari kita akan mengkhianati satu sama lain"

Muzan memberikan jari kelingkingnya

"Oh! Tentu saja! Hehehehe"

(Y/n) pun menyambut jari kelingking muzan dengan jari kelingkingnya

Terjadilah pinky promise antara (y/n) dan Muzan

Tiba tiba ada seseorang yang datang mengejutkan muzan dan (y/n)

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya orang itu

"Tabib san! Selamat datang" (Y/n) dengan senang menyambut tabib tersebut sementara muzan menatapnya tidak suka

I'LL STOP THIS WARWhere stories live. Discover now