2

319 24 3
                                    

Mata cantik pria munggil itu terbuka saat merasa angin sejuk menerpa wajahnya. Pria itu bangun dan melihat sekeliling dan matanya berhenti di jendela kamarnya

"Sejak kapan jendelaku terbuka?"

Renjun turun daripada kasurnya dan berjalan menutup jendela kamarnya, selepas menutup jendela Renjun melihat jam di dinding kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Renjun turun daripada kasurnya dan berjalan menutup jendela kamarnya, selepas menutup jendela Renjun melihat jam di dinding kamar

"5 pagi"

"Apa aku bangun terlalu awal? Tapi aku gak bisa tidur kalau udah bangun"

Renjun ingin menangis saja sepertinya karena dia sungguh letih karena seharian berjalan semalam

"Lebih baik aku mandi dan membuat sarapan"

Dengan langkah sedikit malas pria munggil itu berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya

****

Renjun turun ke bawah dan membuka pintu kulkas

"Tidak ada yang bisa di masak"

Tidak ada satu bahan pun di dalam kulkas

"Sudah bangun?"

Renjun melihat ke arah Johnny yang sedang meminum air dengan mata yang setengah tertutup

"Eh? Iya"

"Aku lupa ingin memberitahu semalam. Kamu harus belanja barang dapur karena di rumah ini tidak ada satupun yang bisa dimakan"

Selepas mengatakan itu Johnny naik semula ke atas untuk bersiap-siap ke kantor manakala Renjun hanya diam di tempatnya

"Mama suami Jun ganteng banget!!" Teriak Renjun di dalam hatinya

Tolong sesiapa pun berikan nafas bantuan untuk pria munggil ini sepertinya dia akan pingsan karena baru saja melihat wajah bangun tidur Johnny

"Jadi aku harus bikin sarapan apa? Tidak perlu bikin sarapan?"

Pria munggil ini berpikir lama sehinggalah dia mendengar bunyi mobil keluar daripada kawasan rumah

"Sudah pergi"

Renjun menghela nafasnya dan berjalan naik ke kamar. Sampai saja di kamar Renjun terus merebahkan badannya di atas kasur

"Hubungan ini tidak akan berkekalan lama kan?"

"4 bulan saja lagi dan selepas itu semuanya tamat"

"Ayo Renjun! Kau bisa! Sebelum rasa ini merebak seperti penyakit lebih baik kau hapuskan nya!"

"Kau bisa! Kau siapa?! Park Renjun! Anak siapa?! Anak Park Chanyeol dan Son Wendy!"

"Kau bisa!!" Teriak Renjun

Baiklah mari kita tinggalkan pria munggil ini dengan perasaan nya. Ayo beralih ke suaminya

*****

"Selepas ini anda mempunyai mesyuarat bersama CEO YH Company" ucap Doyoung sekretaris Johnny

"Baiklah kau boleh keluar"

Doyoung keluar daripada ruangan Johnny dan menutup pintu

Johnny menghela nafasnya, sungguh memenatkan sekali melakukan kerja-kerja ini. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia ialah anak tunggal di dalam keluarganya

Johnny mengalihkan pandangannya melihat ke arah jendela besar di dalam ruangannya yang mampu membuatkan dia melihat seluruh pandangan kota

Johnny mengalihkan pandangannya melihat ke arah jendela besar di dalam ruangannya yang mampu membuatkan dia melihat seluruh pandangan kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pria tinggi itu bangun dari duduknya dan berjalan ke arah jendela dan memerhati kesibukan kota yang sudah menjadi pandangan biasa baginya. Jika dia memikirkan kembali dia sudah menjadi suami kepada pria munggil yang dia tidak pernah ketemu sama sekali, bahkan dia tidak pernah terpikir dia akan menikah

Sedang pria itu sibuk melihat pandangan luar tanpa dia sadari seseorang telah masuk ke dalam ruangannya dan duduk di kursi

"John"

Mendengar seseorang memanggil nya Johnny mengalihkan pandangannya dan melihat ke arah orang itu

"Sejak kapan kau di sini?"

"Sudah lama, kau saja yang tidak tau"

"Ada apa kau datang?" Soalnya sambil berjalan ke arah mejanya untuk menyambung pekerjaan yang sempat terhenti tadi

"Ayo ke bar malam ini" ajak pria itu

"Tidak untuk hari ini"

"Kenapa?" Tanya Jaehyun

"Aku mempunyai banyak kerja jadi aku tidak ingin di ganggu"

"Baiklah"

Dengan langkah malas Jaehyun bangun dan berjalan keluar daripada ruangan Johnny manakala Johnny hanya menggelengkan kepalanya dan kembali melakukan kerjanya

*****

"Apa lagi ya?"

Mata cantik pria munggil itu melihat sekitar coba untuk melihat apa lagi yang dia perlu beli

"Kayaknya udah deh ini"

Renjun menolak troli ke kaunter bayaran. Selepas dia membayar Renjun terus pulang ke rumah

Renjun menyusun barang belanja di tempatnya dan duduk di kursi dengan air dingin di tangannya

"Lega"

Renjun melihat jam di dinding

"Johnny pulang gak ya?"

"Tidak?"

"Masak gak ya?"

"Masak aja ya? Ya kalo dia nggak makan gak apa-apa"

Entah kenapa saat mengatakan itu dadanya terasa sakit untuk pertama kalinya

"Tidak apa! Park buang perasaan mu jauh-jauh"

𝙏𝙝𝙚 𝙇𝙖𝙨𝙩 𝙈𝙚𝙨𝙨𝙖𝙜𝙚 [𝖩𝗈𝗁𝗇𝖱𝖾𝗇] (Slow Update)Where stories live. Discover now