Tak Lekang Oleh Waktu - Briwoon

39 3 0
                                    


demigods au

.

.

.

Ranum bibir kesukaannya, pudar.

Rona pipi yang selalu muncul saat bersamanya, pudar.

Sinar mata yang menatapnya penuh cinta, pudar.

Sekali lagi Younghyun menghela nafas, menatap kembali wajah pucat pujaan hatinya. Jemari tebal menyusuri lekuk pipi putih mulus tanpa cela, menuju tengkuk pemuda yang lebih muda. Dibawanya tubuh kurus tersebut ke pelukannya hati-hati, tak ingin mengusik tidur pemuda tersebut.

Tidur.

Tanpa ada kesempatan untuknya bangun lagi.

Aroma khas kekasihnya bercampur dengan anyir darah yang entah mengapa tidak bisa dihilangkan lagi-lagi membawa sembab ke mata rubah sang putra Dewa Matahari. Huh, ternyata masih ada saja air mata yang tersisa. Kening dingin kembali diciumnya lembut.

Sudah 2 tahun ia tidak melihat rupa ekspresi apapun dari pemuda di pelukannya, tidak mendengar suaranya selain yang menggema didalam kepala pemuda Kang itu sendiri. Kangen, Younghyun kangen sekali Yoon Dowoon. Tawanya, perhatiannya, semuanya. Tapi yang datang dalam mimpinya selalu pekak teriakannya sendiri, lalu merah, merah, merah, dan kekehan berdarah, "Ah, aku jadi tidak bisa pergi kencan denganmu minggu besok. Maaf hyung, jangan menangis oke?"

Bagaimana bisa ia tidak menangis?

2 tahun lamanya ia melepas rindu dengan sebuah mayat, yang tidak berbau dan tidak membusuk hanya karena kekuatan menyembuhkan Younghyun sebagai anak dari Apollo. 2 tahun juga ia telah memendam amarah juga mengutuk Olimpus dengan segala isinya karena telah mengambil orang tercintanya, setelah ia tidak punya apapun lagi.

Dowoon bahkan tidak ada hubungannya dengan semua ini. Dia cuma manusia biasa, bukan putra setengah dewa seperti Younghyun.

Terus-menerus ia berpikir, mengapa? Tapi di satu titik dalam ratap dan tangisnya sang putra mentari tersadar, dewa dewi keparat itu tidak peduli.

Tok. tok.

"Hyung, sudah waktunya."

Suara tegas Kim Wonpil menggema, lalu jeda, sebelum helaan nafas dan langkah kaki terdengar menjauh. Younghyun tahu ia harus bergegas. Tidak mungkin ia akan mengacaukan kesempatan untuk membawa pujaan hatinya kembali.

"Dowoon-ah, kau tenang saja. Aku, Sungjin, dan Wonpil akan menjemputmu disana oke?" Kata-kata tersebut dibisikkan ke telinga yang tidak mendengar, dan dijanjikan dengan sebuah ciuman.

Dikenakannya jaket formal diatas pakaian rapi, lalu pemuda itu keluar dari kamar, menguncinya hati-hati. Langkah lebar ia tujukan ke tempat kedua rekannya berada. Manik hitam Sungjin menangkap matanya begitu ia masuk.

"Sudah siap?"

Younghyun mengangguk. Diambilnya tas ransel yang disodorkan dari tangan Sungjin, sementara Wonpil masih menatapnya tidak setuju. "Kau yakin mau tetap melakukan ini? Memang dalam buku ada yang sudah pernah mencobanya, tapi kau tahu sendiri bagaimana cerita itu berakhir."

Cengiran pahit menjadi jawaban untuk sang putra Athena. Tangan Sungjin menggapai pundak Pemuda Kim tersebut, berusaha menenangkan. Putra Poseidon itu berbalik menatap Younghyun lagi.

"Kuharap kau yakin tahu apa yang kau lakukan, Bra-ssi. Kekuatanku tidak akan membantu banyak disana, jadi jangan mengacaukan ini."

Pemuda Kang itu mengusap matanya yang tiba-tiba berair kembali. Teman-temannya ini benar-benar... Ia mengangguk, senyum getir sebelumnya sudah tergantikan dengan ekspresi percaya diri. "Tentu saja. Lagipula otak cemerlang Wonpil pasti bisa menyelamatkan kita kalau memang terjadi sesuatu."

Protesan Wonpil dan kekehan Sungjin memperkuat rasa hangat di dadanya.

Dewa-Dewi di atas sana mungkin tidak peduli, tapi masih ada Dewa di bawah yang mungkin saja bisa mengabulkan permintaannya.

"Tujuan selanjutnya, Underworld!"

.

.

.

a/n:

Halo halo! Selamat tahun baru untuk pembaca cerita ini, maaf saya baru muncul lagi sekarang. Saya agak kewalahan menulis beberapa chapter sekaligus, tapi saya harap kalian suka cerita pendek ini.

Kalau dari kalian ada yang penasaran, saya mengutip kisah Orpheus dan Eurydice sebagai cerita yang disebut Wonpil di buku. Setelah baca ulang kisahnya saya baru sadar Orpheus dan Younghyun sama-sama anak Apollo disini 😂😂

Seperti biasa, kalau ada kritik, saran, ataupun request prompt untuk chapter kedepannya, jangan malu meninggalkan komentar.

Terima kasih sudah mampir~

Prompts to PagesWhere stories live. Discover now