NOELLA • LupinRanger VS PatRanger • | SLOW UPDATE |

PATREN ATAU LUPIN?! part 1

Kantor GSPO📍

"Pagi Jim!"

Sapa seorang pria berjas dengan kulit gelap'nya, pada sebuah robot.

"Pagi Pak!" Jawab sang robot bernama Jim.

"Hei? Anggota kita belum datang?" Tanya pria bergelar Komandan dan bernama Hiltop itu.

"Mereka bertiga berada di ruang interogasi. Bapak tau?! Lupin X yang di bicarakan oleh semua orang, Keichiro menangkapnya!"

"Apa?"

Trio Lupin Ranger saya belum bisa mereka tangkap, bagaimana bisa Lupin baru itu dengan mudahnya ditangkap. Batin Komandan tersebut.

🚤

Bistrot Jurer📍

"Ini buruk."

Ucap Kairi, sembari memandangi kartu pesan dari Lupin Mauve.

"Dia sudah tau identitas kita!" pekik'nya khawatir.

Umika terkejut bukan main, ia mulai berpikiran negatif, "haduh, bagaimana ini?! bagaimana?!"

Touma memandang Kairi, "dan, dia ditangkap polisi?"

"Iya, bersama dengan seorang gadis asing. Kemungkinan gadis tersebut adalah Lupin Mauve, dan bayangkan. Bagaimana jika mereka berbicara."

Umika menundukkan kepalanya pasrah, "haaah, kita tak bisa tinggal di sini lagi."

Tiba-tiba ia mendongakkan kepalanya.

"Ayo sekarang kita lari! Kemasi barang-barang kalian!"

Entah dari mana, gadis berambut pendek itu sudah membawa banyak koper juga tas.

"Ayo cepat!" panik gadis tersebut.

"Tenanglah Umika." Pinta Touma.

"Kita masih punya jalan keluar lain." Lanjut Pria itu.

"Ha?"

"Apa maksudmu?"

"Kita akan masuk ke kantor kepolisian global," pria berwajah datar itu mengangkat sepotong roti yang ia bawa, "dan membebaskan kedua Lupin merepotkan itu."

🚤

Ruang interogasi GSPO📍

"Wah, jadi ini kantor GSPO cabang Jepang." ujar Noel sembari melihat sekeliling ruang interogasi.

"Hei! Buka pintunya!"

Terdengar pekik'an gadis di depan pintu ruangan tersebut.

"Oi! Bisa diam tidak! Ini kantor kepolisian Global!" Jawab Keichiro dengan teriakan.

"Nggak Nanya!!"

"Dasar-!"

"Sudahlah pak, jangan melawan gadis tersebut, lebih baik kita mulai sesi interogasinya." ujar Sakuya menenangkan Keichiro, yang emosi'nya meluap-luap hanya gara-gara gadis di balik pintu itu.

"Mari, kita mulai dengan nama mu." ucap Tsukasa pada Noel.

Noel tersenyum manis, dan ia menumpu dagunya dengan tangan, memandang Tsukasa.