6.Ngeselin

6.6K 571 5
                                    








Suasana di ruang makan itu begitu hangat dengan sedikit berbincang ringan.

"Yakin mau berangkat sendiri gak bareng Renjun aja, kalian satu sekolah lho."

"Iya bunda Nana yakin seratus persen."

"Memangnya kamu tau jalan ke sekolah barumu?"

"Ishh ayah Nana kan bisa mengikuti mobil injun dari belakang."

"Tapi Na apa gak sebaiknya kamu pakai mobil aja sih, takutnya bahaya kalau bawa motor."

"Injunn!! Kau meremehkan kemampuanku berkendara?"

"Bukan begitu tapi.."

"Sudah-sudah tak usah di bahas lagi kalian berdua cepatlah bersiap berangkat nanti telat, apa lagi ini hari pertama Nana masuk."

"Iya bunda, Nana sama injun berangkat dulu ya bunda, ayah."

"hati-hati ingat kau belum paham betul jalanan di sini, jadi jangan terlalu jauh dari mobil Renjun mengerti?!"

"Yes dad."
"Iya ayah."

Setelah menghabiskan waktu sekitar 30 menit Renjun maupun Jaemin sampai di sekolah, Renjun lebih dulu memarkirkan mobilnya lalu mengawasi Jaemin dari dalam karna tak mungkin secara langsung memperhatikan ataupun mendekati Jaemin karna ini sudah menjadi kesepakatan bersama kemarin.















Flashback

"Jadi bagaimana cara mainnya?"

"Begini di awal aku masuk kau harus pura-pura tak mengenalku hanya Haechan yang tau dan berteman denganku, tapi nanti setelah beberapa hari kau bisa menyapa ataupun berinteraksi denganku dengan alasan menjadi teman baruku."

"Hanya seperti itu?"

"Satu lagi jangan pernah bilang ke siapapun kalau kita saudara."

"Tapi semua orang pasti curiga dengan marga kita yang sama, kau lupa marga kita cukup terkenal di seluruh Seoul."

"Mereka tak akan curiga percayalah, apalagi dengan tampilanku yang err aku sendiri tak tau seperti apa besok, mereka tak akan mengira kalau Na Jaemin adalah saudara Na Renjun."

"okay fine if that's what you want what can I do."
"Oke baiklah kalau itu maumu aku bisa apa."

"you're the best Renjun-aa, I love you really."
"Kau yang terbaik Renjun-aa, aku menyayangimu sungguh."

"Jyjyk!!"

"hahaha sorry, you're so cute when you pout like that."
"Hahaha maaf-maaf, kau sangat menggemaskan kalau cemberut seperti itu."

Flashback off









Baru saja Jaemin turun dari motornya ada seseorang yang dengan sengaja membunyikan klakson motor dengan nyaring di dekatnya membuat Jaemin sedikit terlonjak kaget.

"Ya!! Itu tempat parkir gua."

"Ma-maaf aku tak tau."

Renjun segera menghampiri seseorang yang sedikit membentak Jaemin tadi takutnya ini akan panjang mengingat orang itu terkenal famous di sekolah.

"Jeno ada apa?"

"Eoh Njun ini orang main serobot tempat parkir gua sembarangan. Siapa sih lu kayaknya gua belum pernah liat, lu anak baru ya?!"

Renjun menatap Jaemin sebentar lalu kembali ke Jeno.

"Mungkin iya, ya udahlah Jen biarin aja lu bisa parkir tempat lain kan."

"Ya gak bisa gitu dong."

"Udah sih buruan dah anak-anak udah nunggu tuh."

"Haissh awas lu!"

Jaemin menatap datar orang yang di panggil Jeno oleh Renjun itu setelah keduanya pergi dari tempat itu. Jaemin memicingkan matanya ketika mengingat pernah bertemu dengan Jeno.

"Tunggu bukankah dia orang yang sama dengan orang yang ku tabrak di supermarket kemarin, ya ya aku ingat dia juga mengenalkan diri sebagai Jeno. Ckk dunia sangat sempit."

Jaemin kembali berjalan menyusuri koridor sekolah demi mencari ruang guru tapi sialnya sedari tadi berputar-putar tetap tak menemukan ruangan itu, sialnya lagi Jaemin kembali bertemu dengan Jeno.

"Shitth!!"

Ingin bertanya tapi tidak jadi mengingat tadi orang itu sedikit membentaknya, tapi jika tak bertanya sampai kapan ia harus memutari sekolah yang sangat luas itu.

"Ekhem, maaf boleh tanya?"

"Apa!!"

"A-aku tak tau di mana ruang guru bisakah kau memberi tahuku atau kau boleh juga mengantarkanku ke sana."

"Cih siapa lu nyuruh-nyuruh gua, cari sendiri dasar cupu."

Jeno meninggalkan Jaemin yang menatapnya dengan dingin, ingin rasanya ia menghajar wajah tampan orang itu jika saja ia tak sedang berpura-pura menjadi anak culun.

"Kok ngeselin, ku tarik kembali perkataanku kemarin kalau dia cukup tampan, ternyata menyebalkan." Monolog Jaemin.

Di tengah asik menggerutu ada seseorang yang menepuk bahunya dari belakang, sesegera mungkin Jaemin memutar badan guna melihat siapa orang itu.

"Kau Na Jaemin?"

"Nde."

"Mari ikut saya ke ruang guru, tuan Na sudah menghubungi saya perihal kedatangan anda tuan muda."

"Maaf tak bisakah kau bicara biasa saja emm..."

"Oh Sehun panggil saja Sehun, saya wali kelas anda tuan muda."

"Oke Sehun ssaem tolong panggil aku Jaemin atau Nana juga boleh asal jangan tuan muda aku sedikit risih."

"Oh maaf kalau begitu, nah tuan- eh Jaemin mari saya antar ke ruang guru lalu kekelasmu."

"Baiklah, terimakasih ssaem."




Oh Sehun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oh Sehun










Tbc.






Ada typo?







Voment nya bestie

di Jodohin [Nomin] Selesai ✓Where stories live. Discover now