Sikap dingin Kang Taehyun kepada istrinya Jae Hee membuat kisah cinta mereka menghadapi lika liku.
Bagaimana kisahnya? Mari kita baca kisah lengkapnya chapter per chapter.
Taehyun selalu ada di samping Jae Hee, Jae Hee tidak mau kehilangan Taehyun, ia ingin bahagia bersama selamanya.
Kehamilan Jae Hee sudah menginjak usia 3 bulan, suatu ketika Jae Hee menuruni tangga, ia terpeleset dan jatuh dengan posisi duduk,
" Awwwww..." Jae Hee teriak, ART-nya mendekati Jae Hee. Kebetulan Taehyun sedang keluar rumah.
" Ya ampun non." Ia langsung menolong Jae Hee
" Bi, sakit banget." Jae Hee berkaca-kaca, ia merasa ada sesuatu yang mengalir dari rahim nya. Benar saja ada darah mengalir. Wajah Jae Hee langsung pucat menahan rasa sakit dan mulas dari perutnya yang luar biasa.
" Non, jangan di pikirin dulu. Ayo bibi bawa non ke kamar dulu, nanti bibi telpon rumah sakit dan tuan."
Jae Hee kemudian di bawa ke kamar tamu yang ada di lantai 1 karena jatuhnya di anak tangga bagian bawah.
Jae Hee tiduran, ia sudah berpikir yang tidak-tidak. Ia terus terusan menangis. Jae Hee mengunci pintunya, ia tidak siap bertemu dengan Taehyun jika kenyataannya bayinya sudah tidak ada.
Taehyun datang dengan risau.
" Sayang, kamu kenapa?" Taehyun langsung mencari Jae Hee. Art-nya menunjuk ke kamar tamu, saat akan di buka, pintunya di kunci dari dalam.
" Sayang, ini aku. Taehyun. Buka pintunya." Taehyun mengetuk dengan pelan dan suara pelan.
" Aku baik-baik saja kak." Ucap Jae Hee sambil menahan isak tangis nya.
" Sayang, please buka pintunya. Ayo kita ke rumah sakit. Ambulan sedang menuju kesini." Taehyun mulai meningginya suaranya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
" Nggak kak, aku gak apa-apa. Janinku baik-baik saja." Padahal Jae Hee menahan rasa mulas dari perutnya karena kondisinya sudah keguguran. Darah terus mengalir tidak henti-henti.
Ambulan sudah datang, ada orang medis yang sudah siap menjemput Jae Hee.
Taehyun kembali memohon istrinya agar membuka pintunya.
" Jae Hee, buka pintunya aku mohon. Kalau dalam hitungan ke 3 kamu tidak buka pintunya, aku akan mendobraknya. 1 2 3," bruk bruk. Pintupun di buka secara paksa. Jae Hee sudah sangat lemas dengan darah yang mengalir banyak.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
