4

226 29 2
                                    

•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

꒰⑅ᵕ༚ᵕ꒱˖♡

/

Tok//tok//tok/...
.
.

"dek, nih buruan makan dulu!"

Suara lantang dari pria itu menggambarkan betapa kesal dirinya ketika tidak di tanggapi oleh sang pemilik kamar

Jinyoung, berkali-kali memanggil Gaon untuk membukakan pintu kamarnya namun tidak kunjung dibukakan oleh Gaon. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 8 malam, yang dimana berarti Gaon sudah melewatkan waktu 1 jam untuk makan malam. Hal itu tentu membuat keluarga Gaon menjadi khawatir, terutama sang ibunda.

"Jinyoung... Adek kamu ga mau bukain pintu ya?"

Jinyoung menoleh ke arah sumber suara.

"Belum, mi. Gaon tuh emang aneh! Bisa sayang sama orang lain kok sama kesehatannya sendiri ga sayang. Lihat aja tuh sampe dibela-belain ga makan kayak orang hidupnya kok pasrah banget! Kalo Jooyeon tau pasti joo-"

/Krieettt/..

Belum selesai Jinyoung mengeluarkan kekesalannya, Gaon tiba-tiba membukakan pintu kamarnya, dan langsung mengambil nampan berisi makanan yang Jinyoung pegang

"Nih Gaon ambil, dasar cerewet"

/jeduarr/..

Gaon membanting pintu kamar itu dengan cukup keras, membuat Jinyoung terkejut

"Bocah gajelas, aneh, udik, prik! Masih untung gue bawain makanan biar lo ga mati. Kalo Jebi tau Jooyeon nangis karena lo... Gue gamau tanggung jawab! Jangan sangkutin gue ataupun minta gue nanganin dia lagi"

Jinyoung menghentakan kakinya keras seiring dengan langkahnya menuju ruang keluarga. Ia menuruni tangga dengan cemberut dan masam, adik mana yang sangat gila seperti itu kalau bukan Gaon?

Memang Gaon pikir dengan tidak makan bisa menyembuhkan rasa sakit hatinya? Memangnya tuhan mau perduli dengan Gaon jika ia mati karena tidak mau makan?

Tidak!

Jinyoung mendecih, "liat aja kalo besok dilabrak bang jebi ga gue tolongin"

-

Tadi, setelah Jooyeon diantarkan oleh Yugyeom.. ia memasuki rumah dengan mata yang sembab dan penampilan yang kusut.

Jooyeon cukup takut apabila ternyata ada orang dirumah, ia malas jika ada orang bertanya apa yang telah terjadi kepada dirinya saat itu.

Ia hanya belum mau membahas hal yang membuat dirinya begitu kecewa, karena hanya akan mengorbankan rasa sakit yang kesekian kalinya.

Ketika berjalan menuju kamar miliknya, Jooyeon dikejutkan dengan kehadiran Jaebeom yang berasal dari kamar mandi. Mereka tepat berpapasan dan saling menghadap, yang dimana berarti Jaebeom dapat melihat wajah Jooyeon yang menangis.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Bucin - GayeonWhere stories live. Discover now