7. Closer

725 102 11
                                    

Trouble - Cage The Elephant

Ruang untuk mereka bergerak terlalu sempit. Xiao Zhan tidak bisa berkeliling lebih jauh lagi ketika melihat banyaknya penjagaan yang pemerintah kerahkan untuk kembali menemukan harta karun mereka. Subject W, yang kini bersamanya dan tidak ada seorang pun yang mengetahuinya.

Tindakan yang menantang maut sebenarnya ketika Xiao Zhan memilih untuk menyusul Wang Yibo pergi ke luar gubuk, kalau bukan karena sang Nenek yang khawatir akan keberadaan pemuda Wang itu, juga rasa bersalahnya yang semakin hari semakin menggunung pada Wang Yibo, Xiao Zhan tidak mau menyusul pemuda yang lebih muda darinya itu.

Terlalu beresiko, mantan buronan masa lalu bersekongkol dengan buronan nomor satu yang di cari satu negara. Sebuah kombinasi yang tidak pernah Xiao Zhan pikirkan sama sekali, terlintas di benak saja tidak pernah. Namun, nyatanya begitu keadaanya sekarang.

Xiao Zhan membawa mobilnya melipir ke daerah yang lebih terpencil sebelum melanjutkan kembali penelusurannya besok. Sudah cukup ia mengamati keadaan kota, banyak penjagaan di setiap sudut dengan penuh pamflet yang berisi wajah Wang Yibo menempel di setiap bangunan yang mereka lewati.

Beruntung sebenarnya, Xiao Zhan merasa kalau hanya butuh menunggu waktu yang tepat untuk mereka menyadari keberadaan Wang Yibo yang begitu dekat dengan nadi. Pemuda itu merasa kalau dewi keberuntungan sedang berpihak penuh padanya saat ini.

Duk.

Keningnya beradu dengan kemudi tepat ketika Xiao Zhan menghentikan mobilnya di depan salah satu pohon berdahan besar. Kelopak matanya lekas menutup dengan helaan napas yang siapapun mendengarnya akan merasa prihatin, terkecuali untuk Wang Yibo.

Pemuda itu seperti tidak punya belas kasih ketika Xiao Zhan tumbang diatas kemudi mobil. Malah, pandangannya liar kesegala arah lalu tidak lama dari itu ia memutuskan keluar dari mobil meninggalkan Xiao Zhan seorang diri.

"Apa yang sedang aku lakukan sebenarnya?" Xiao Zhan bergumam pelan, pertanyaan untuk dirinya sendiri yang ia juga tidak mempunyai jawabannya sama sekali. "Kau melempar dirimu sendiri ke kematian, Xiao Zhan."

Xiao Zhan sengaja memblok semua suara berisik yang bisa ia dengar melalui kepalanya. Hening yang ia dapati terasa begitu tenang ketika Xiao Zhan menutup semua akses yang masuk ke kepalanya itu.

Ketenangan yang benar-benar ia butuhkan untuk jangka waktu yang panjang. Namun realita seperti menamparnya kembali untuk segera tersadar, ketika telinganya mendengar suara pintu mobil yang terbuka lalu disusul oleh Wang Yibo yang masuk sembari mengantongi sesuatu yang tidak Xiao Zhan ketahui apa isinya itu.

Hanya ada suara gemersik dari kantung plastik yang beradu dengan lantai jok mobilnya. Xiao Zhan dengan perlahan memutar kepalanya agar bisa menatap Wang Yibo di sampingnya, memandanginya tanpa ekspresi berarti apapun di wajahnya.

"Kau darimana?"

"Tadi ada seorang nenek yang jatuh lalu belanjaannya berserakan." Wang Yibo mengedikkan bahunya kemudian. "Hanya ingin membantu, dan akhirnya aku mendapat buah apel ini secara gratis. Kau mau?"

Satu buah apel utuh terulur kehadapan Xiao Zhan. Dengan malas ia mengambilnya lalu menggigitnya kasar sampai terdengar bunyi krauk yang agak mengerikan. Wang Yibo sampai meringis mendengarnya.

"Jangan buka maskermu, Wang." Nada penuh otoriter terdengar ketika pemuda Wang itu menatap penuh minat buah apel di tangannya.

Tidak perlu bertanya dua kali, kalau Wang Yibo detik ini juga merasa lapar. Di susul oleh suara perut menggerutu minta di isi setelahnya membuat Xiao Zhan merotasikan kedua matanya malas. Dagunya mengedik ke bawah lantai mobil, sembari berkata;

Hai finito le parti pubblicate.

⏰ Ultimo aggiornamento: Jan 10, 2022 ⏰

Aggiungi questa storia alla tua Biblioteca per ricevere una notifica quando verrà pubblicata la prossima parte!

Subject W -yizhanDove le storie prendono vita. Scoprilo ora