little princess of thyran's king(HIATUS)

4. tyran's family

Berbeda dengan Ara atau yang sekarang sudah menjadi Rara ya Ara gak mau di panggil zhe iya maunya di panggil Rara biar tidak terlalu beda dengan namanya dulu.

Kaisar Whilliams De Artma atau di kenal dengan tyrans king adalah sosok yang begitu dingin dan kaku, orang yang paling benci dengan wanita kini harus di buat tak tenang oleh seorang anak kecil yang awalnya ia abaikan bahkan hampir ia lenyapkan.

Whilliams pov

Sungguh aku benar benar khawatir saat ini sudah sehari semalam putri kecilku tak kunjung bangun entah mimpi seindah apa hingga ia tak mau bangun dengan cepat.

Hati ini rasanya teramat sakit saat melihatnya terbaring lemah diatas peraduan padahal aku tak pernah begini.

Dia menang ya putriku menang bahkan sebelum berperang dengan ku diri ku telah lemah hanya karena tatapan polos dari matanya.

Tak terasa air mengalir dari sudut mataku kala mengingat tawanya sebelum ia menutup mata kemarin.

"Takkan kubiarkan senyum itu hilang ..." Desisku

Bahkan jika memang harus membunuh orang asal itu bisa menjaga senyum putri kecilnya akan aku lakukan. Sekalipun ia adalah putraku aku tak masalah demi putriku

Author pov

Flashback on

Tepat saat kaisar berteriak memanggil tangan kanannya untuk segera memanggil tabib saat itulah pangeran mahkota Xavier De Artma, pangeran pertama Xander De Artma, dan pangeran kedua Xandra De Artma tiba dari tugas mereka di perbatasan.

Mereka bertiga begitu bingung kala tiba di sambut suara ayahandanya yang begitu menggelegar menandakan ia sedang kesal dan panik memanggil sang tangan kanan.

Dan yang lebih mengejutkan lagi bagi mereka adalah ayahanda mereka memerintahkan seorang tabib.

Siapakah orang yang sakit itu??

Mengapa ayahanda begitu peduli dan terlihat sangat takut??

Seberapa hebat orang itu hingga menarik perhatian ayahanda mereka??

Tak ingin sekedar memikirkan mereka pun memutuskan untuk mendatangi dimana ayahanda mereka berada.

" ayahanda?" Tanya Xavier pada salah satu maid yang mereka lewati dengan nada dingin dan datarnya.

Seolah paham maksud dari junjungan nya pelayan tersebut pun mengatakan bahwa yang mulia kaisar ada di kediaman rose yang mana merupakan tempat tinggal sang putri kecil kita xixi.

Tanpa berkata lebih mereka bertiga pun bergegas menuju paviliun rose .

Meninggalkan sang pelayan yang mengelus dada dan menenangkan diri dari ketakutannya terhadap para keturunan tyran tersebut.

Dalam perjalanan hanya keheningan yang menemani mereka .

Sebab mereka sibuk dengan pemikiran mereka sendiri.

Mengapa ayahanda ada di paviliun rose??

Bukankah itu tempat si anak sialan itu??

Apa orang yang ayahanda khawatirkan adalah anak sialan itu??

Sungguh mereka bertiga  sangat penasaran walau wajah mereka tetap datar dan biasa saja tapi batin dan pikiran mereka kini sedang berperang.

Skip...

Setibanya pangeran Xavier, pangeran Xander dan pangeran Xandra di kejutkan kembali kala melihat raut wajah sang ayahanda yang sangat menampakkan kekhawatiran dalam matanya walau wajahnya tetap datar sesama makhluk datar tentu mereka dapat mengetahuinya.