kontrak

1.7K 182 31
                                    

Seminggu setelah Kiyoomi rut, rasanya seperti bebas dari penjara. Bukan Tobio tidak menikmatinya. Tapi, manusia punya batas stamina bukan?

Kalau Kiyoomi beda cerita, karena bagi Tobio alpha prodigy itu adalah monster.

Selama seminggu itu keduanya mengambil cuti. Padahal beberapa bulan lagi Kiyoomi ada pertandingan penting. Juga Tobio yang baru saja menyandang gelar brand ambassador brand besar tidak bisa mengikuti pemotretan. Membuatnya dimaki-maki oleh partnernya sendiri, Lev Haiba. Karena tidak mungkin bagi Tobio menghadiri pemotretan dengan seluruh tubuh bercak ungu seperti ini. Orang-orang jadi memfantasikan betapa mengerikan sosok alphanya. Tobio tidak mau begitu ya!

"Sudah mendingan?"

Tobio mendengus mendengarnya. Mendingan apanya. Bahkan untuk duduk saja Tobio harus memberi alas pillowneck agar pantatnya tidak bersentuhan langsung dengan sesuatu. Itu pertanyaan atau ejekan?

"Sudah bisa jalan ke kamar mandi sendiri. Kurasa itu mendingan."

Kiyoomi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia sudah kembali pada dirinya sendiri, sosok Sakusa Kiyoomi. Bukan alpha prodigy yang mengambil alih lagi. Ini benar-benar Sakusa Kiyoomi.

"Ah, begitu? Kukira aku sudah bisa pergi latihan hari ini."

Tobio mendengus mendengarnya. Di sini ia sedang kesusahan bergerak dan hanya bisa berjalan beberapa meter dari ranjang dan alpha itu akan pergi latihan? Memang Sakusa Kiyoomi itu kejam dan tak berperasaan!

"Tinggal saja. Paling juga kelaparan."

Kiyoomi duduk di sebelahnya dan menghela nafas. Pipinya bersemu saat potongan seks hebat mereka bermunculan. Astaga, ia benar-benar seperti binatang saat itu.

"Kau hanya perlu mengatakan jangan pergi. Tidak perlu ketus seperti itu." Cibir Kiyoomi tanpa melihat kearah omeganya.

Tobio memalingkan wajahnya kesal. Pipinya memerah parah sampai telinga. Kenapa Kiyoomi harus peka secepat itu? Tobio kan jadi malu!

"Kau terlihat tidak nyaman, kau membutuhkan sesuatu?" Tanya Kiyoomi saat Tobio terus bergerak seperti tidak nyaman.

Kiyoomi gemas saat wajah malu-malu itu melirik sesekali kearahnya. Rasanya ingin mendekap Tobio seharian di dalam kamar tanpa melakukan kegiatan apapun. Tapi, Kiyoomi gengsi takut Tobio tidak nyaman.

"Aku ingin duduk dipangkuanmu. Boleh?"

Mata biru itu menatap alphanya dengan binar penuh harap. Membuat manik hitam Kiyoomi berkedip beberapa kali karena terkejut. Kiyoomi rasanya ingin mimisan karena melihat betapa manis dan lucunya omega miliknya.

-

Setelah dua minggu cuti, akhirnya Tobio kembali pada kehidupan biasanya. Memasak untuk dirinya sendiri, berangkat kerja, kembali sore hari, memasak lagi dan tidur. Tidak banyak yang berubah. Hanya kini mereka sudah berbagi tempat tidur yang sama.

Setelah mendengar rentetan omelan managernya yang tak lain adalah Miwa. Tobio sampai pengang mendengarnya. Apalagi Lev yang terlalu banyak menyindirnya dengan kata-kata mesum. Itu memalukan!

"Hei, Tobio. Kupikir, alphamu adalah maniak." Kata Lev ngeri.

Bayangkan saja, rut sudah terlewati seminggu. Seminggu juga untuk pemulihan. Tapi, bekas-bekas itu tidak sepenuhnya hilang.

Lev bergidik ngeri melihat paha Tobio yang terekspos itu masih ada ruam merah-merah ungu. Jadi, seminggu yang lalu mungkin Tobio tidak berbentuk manusia? Lev semakin bergidik ngeri atas pemikirannya sendiri.

germaphobe? yes! • sakukageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang