episode 3

0 0 0
                                    

Damiepun kini sampai di halaman akademi. Dia napak dan menghadap langsung ke pintu masuk. Banyak penyihir lain yang bermunculan disekitarnya.
Mereka lalu masuk ke dalam akademi sembari berbincang-bincang dengan siswa lain.

Damie hanya melihat mereka. Dia teringat akan kedua sahabatnya. Jika darli dan damn masih hidup damie juga akan melakukan hal yang hampir mirip seperti para siswa pada umumnya. Bercanda gurau dengan riang sembari belajar.

Damie berjalan lemas. Dia memegang tongkat sihirnya dengan sama lemasnya.

"Haaaah."

Lalu jauh dibelakang damie. Di suatu tempat tinggi diatas suatu menara yang begitu sepi dan suram. Sesorang ternyata memperhatikan damie dari jarak yang jauh. Orang itu memiliki pupil mata merah yang bercahaya di tengah kegelapan tanpa sinar bulan tersebut. Lalu dia tersenyum penuh arti dan mengatakan sesuatu
"Balas dendamku akan kulakukan sebentar lagi," ucap pria misterius dengan senyum kejam yang dipenuhi amarah dalam sorot matanya yang amat menyeramkan.

Damie masuk sendirian. Hari ini adalah pelajaran kelas evoblogi. Oleh guru vod. Guru yang melakukan hal itu pada damie dan kedua sahabatnya.

Damie sangat malas hari ini. Apalagi untuk menemui guru pembunuh itu. Rasanya dia ingin membalas dendam. Tapi untuk sekarang damie tak ingin dikeluarkan karena perbuatannya. Apalagi kekuatannya masih di level yang rendah. Damie hanya bisa menggunakan beberapa mantra sihir api saja. Untuk bertarung dia biasanya sering lupa menyebut mantra. Berbanding terbalik dengan kedua sahabatnya. Damn dan darli bahkan sudah naik ke kelaa khusus. Beda dengan damie dan josh yang masih di kelas dasar. Bahkan untuk masuk ke kelas elite saja damie belum mampu.

Tak seperti di sekolah biasa. Aturan disini sangatlah ketat. Ya, semuanya akan ketahuan jika kau curang. Hukuman menyontek bahkan dikurung dalam sangkar berbulan-bulan. Josh pernah mengalaminya.

Krraak.

Pintu di depan damie terbuka sendiri. Damie masuk namun tak ada siapapun.

"Eh, apa aku terlambat?" tanya damie.

Dia lalu memeriksa ruangan lain di dalam ruangan itu. Sama saja nihil tak ada siapapun.

"Ada apa ini?" ucap josh bingung

"Bukannya guru itu selalu tepat waktu? Apalagi jika dia bertemu dengan siswa kelas dasar," ucap damie lagi

Damiepun pergi untuk mencari tahu. Dia ingin mencari josh. Tapi seoertinya sangat sulit.

"Josh, anak itu terlalu nakal. Pasti sangat susah mencarinya. Apalagi tempat ini begitu luas," ucap kesal damie

Akademi sihir memiliki banyak bangunan di sekitar bangunan utama yang amat besar. Semua ruangan hanya berfungsi sebagai tempat belajar. Termasuk dengan lautan di sebrang akademi, sungai, hutan, tempat reruntuhan kuno yang biasanya dipakai untuk suatu lomba atau ujian sihir.

Dalam bangunan utama. Tak ada ruangan khusus untuk guru atau karyawan. Ruangan guru berada di suatu tempat. Jika siswa ingin menghubungi guru terkait mereka harus menggunakan sihir telepati atau sihir lain jika tidak menggunakan jasa pengantar pesan.

Damie terpaksa meennghubungi guru untuk menanyakan tentang masalahnya. Dia kemudian datanng menuju bangunan diluar bangunan utama. Damie terus melangkah sambiil melihat sekitarnya dengan sangat santai. Cahaya bulan purnama menyinari hampir seluruh akademi. Kemudian damiee sampai saat bulan itu tertutup awan hitam.

Damie masuk ke dalam ruangan.
Dia duduk di sebuah kursi. Di depannya terdapat cermin besar. Damie kemudian memasukan beberapa koin di lubang yang tersedia di samping cermin. Lalu beberapa detik kemudian. Cermin itu menampilkan wajah seekor burung gagak.

Next Vampire and WerewolfWhere stories live. Discover now