Chapter 15

1K 79 7
                                    

Keesokan harinya begitu Nanon sampai di kelas dia mendapat pelukan dari Khao

"Kangen!!" ucap Khao sambil tetap memeluk Nanon dengan erat

"Khao lepaskan sesak" akhirnya Khao melepaskan pelukannya

Chimon masuk dan memukul kepala Khao pelan.

"Dasar berlebihan!" ucapnya sambil duduk. "biarkan Nanon duduk. Dia belum terlalu sehat"

"Benarkah?" tanya Khao saat melihat wajah Nanon yang agak pucat Khao membimbing Nanon untuk duduk.

"Ayo Non duduk" lalu Khao duduk disebelah Nanon.

"Mon nanti temani ke toko buku ya? Aku mau beli komik"

"Kau sudah ijin abang dulu tadi?" tanya Chimon

"Belum. Abang berangkat bahkan sebelum aku selesai sarapan. Abang pasti sibuk karena kemarin menjagaku" Nanon sedih karena harus menjaganya kemarin abangnya hari ini pasti sangat sibuk

"Jangan negatif thinking dulu. Mungkin ada pekerjaan mendadak" Chimon tahu Nanon pasti berfikir sudah merepotkan Pluem. "Nanti dia juga akan menelponmu"

"Ya" kata Nanon sambil mengeluarkan hpnya ternyata ada pesan dari Pluem yang belum dia buka.

"Adek sayang maaf ya abang ada rapat mendadak jadi harus ke kantor pagi. Hari ini adek antarkan kakak dulu ya. Nanti pulang kuliah akan abang jemput. Kuliah yang benar adek manis abang"

"Abang ada rapat mendadak"

"Apa ku bilang. Jangan overthinking lagi tidak ada yang merasa direpotkan" kata Chimon menenangkan Nanon yang selalu merasa terlalu overthinking.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Saat makan siang Pluem bertemu dengan detektive kenalan Oujun di kafe.

"Pluem ini detektive yang aku janjikan. Namanya Earth Pirapat. Dia seniorku dulu di SMA. Earth ini Pluem Purim Vihokratana" ucap Oujun mengenalkan mereka berdua

"Hallo tuan Pluem" sapa Earth sambil mengulurkan tangannya pada Pluem. Walaupun Pluem lebih muda darinya dia harus bersikap sopan. Walau bagaimanapun Pluem ini adalah orang yang memakai jasanya.

"Panggil Pluem saja. Lagipula jika dilihat anda jauh lebih tua dariku" balas Pluem menyambut uluran tangan Earth. Lagipula dia paling tidak suka dipanggil dengan embel-embel seperti itu.

"Baiklah kau juga bisa memanggilku Earth saja" kata Earth

"Baiklah. Silahkan duduk" lalu mereka duduk.
Seorang pelayan menghampiri mereka dan menanyakan pesanan

"Kalian mau pesan apa?" tanya Oujun pada Earth dan Pluem

"Kopi saja" kata Earth sambil terua memandangi Pluem

"Kau Pluem?" tanya Pluem yang terlalu fokus pada hpnya

"Seperti biasa saja. Aku menelpon dulu ya" Pluem langsung pergi

"Baiklah kami pesan orange jus satu lemontea satu dan kopi juga satu. Itu saja dulu" kata Oujun menyebutkan pesanannya pada pelayan tadi

"Baiklah. Ditunggu sebentar" lalu pelayan itu pergi.

"Kau bekerja di perusahaan Vihokratana? Wah! Hebat!" Earth benar-benar kagum pada Oujun.

"Itu karena Pluem. Dia sulit dekat dengan orang lain. Dan karena saat itu aku butuh pekerjaan aku terima tawaran Pluem jadi asiaten pribadinya" jelas Oujun

"Apapun itu aku kagum padamu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sementara itu Pluem pergi ke tempat yang lumayan sepi lalu menelpon Nanon.

Forget YouWhere stories live. Discover now